Bocoran Kunci Sukses Produk UMKM Indonesia Agar Bisa Ekspor ke Eropa
Banyak lho yang masih salah pengertian soal kata ekspor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Produk batik asal Jawa Tengah masih sulit menembus pangsa pasar ekspor khususnya ke Eropa. Faktor utamanya adalah masih kurang tepatnya cara mempresentasikan produk batik ditambah dengan motif yang ditawarkan terlalu primitif.
Baca Juga: Bikin Heboh ONE IT, 7 Potret Lee Hangyul X1 Pakai Baju Batik Bali
1. Masih banyak yang salah arti dengan kata ekspor
Hal itu disampaikan oleh Perwakilan Diaspora Inggris, Juniar Mahameru kepada IDN Times belum lama ini, saat dirinya melakukan kurasi terhadap puluhan produk UMKM di Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Jawa Tengah. Menurut Juniar masih banyak yang belum memahami arti dari kata ekspor ke luar negeri.
Sebab, tidak sedikit yang mengartikan ekspor dengan kegiatan berjualan di luar negeri. Padahal ekspor sendiri merupakan kegiatan yang dicatat di pabean, baik keluar maupun masuk, serta ada pemasukan bagi devisa negara.
"Banyak yang beli batik di luar negeri. Satu hingga 20 potong. Apakah itu ekspor? Ikut pameran di luar negeri bukan ekspor. Namanya pedagang keliling internasional," kata Juniar.
Baca Juga: Fashionable, Ini 10 Gaya Bunga Citra Lestari Saat Menggunakan Batik