TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indosat Ooredoo Fokus Strategi Getok Tular Pelanggan di Tahun 2023

Setahun terakhir pelanggan IOH mencapai 106 juta

Ilustrasi anak muda mengakses aplikasi di smartphone. (Unsplash/Joshua Mayo)

Semarang, IDN Times - Jumlah pelanggan Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) bertambah hingga 106 juta orang usai mereka merger selama satu tahun atau sejak Januari 2022. IOH mengeklaim, bertambahnya pelanggan tersebut menjadi bukti kinerja positif perusahaan, yang juga mampu menjadi pendorong industri telekomunikasi dan ekonomi digital di Indonesia.

Baca Juga: Ada 350 Titik Kampung Digital di Solo,  Pemkot Gandeng Indosat Ooredo

1. Strategi getok tular IOH

President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha (kedua kiri) saat pemaparan kinerja keuangan di Semarang, Senin (13/3/2023) (IDN Times/Dhana Kencana)

President Director and Chief Executive Officer IOH, Vikram Sinha mengatakan, terdapat tiga hal pencapaian dari mergernya IOH. Yaitu integrasi jaringan yang lebih cepat dari sebelumnya, customer experience (pengalaman pengguna) yang mana mereka menyatakan jaringan IOH berkualitas, baik untuk di dalam dan di luar ruangan dengan dukungan produk yang mudah (simple) dan transparan dalam mengaksesnya.

Lalu yang terakhir adalah sinergi dengan partner seperti Huawei, Nokia, dan Ericsson sehingga IOH optimistis mampu menyediakan akses teknologi, komunikasi, dan informasi yang terbaik untuk masyarakat.

“Fokus kami pada integrasi pengalaman pelanggan untuk menjawab segala kebutuhan mereka. Pertama kali di Dunia, merger Tri dan IM3 ini mengutamakan itu. Dengan begitu, pelanggan bisa getok tular (Word of Mouth/ WOM),” katanya saat Company Update with CEO IOH di Semarang, Senin (13/2/2023).

2. Integrasi merger selesai awal 2023

Ilustrasi seseorang sedang mengakses internet (Dok. Indosat Ooredoo)

Untuk diketahui, merger Indosat dan Hutchison 3 Indonesia dimulai pada 4 Januari 2022. Mereka kini bernama IOH. Keduanya menandatangani perjanjian merger bersyarat pada 16 September 2021 yang kemudian diperbarui pada 20 Desember pada tahun yang sama itu.

Dari rasio pertukaran, Indosat memegang porsi kepemilikan saham di Indosat Ooredoo Hutchison sebesar 67,4 persen. Sementara Tri hanya 32,6 persen.

Saat penyelesaian merger, ISAT menerbitkan 2,6 miliar saham kepada pemegang saham H3I yang mewakili 32,6 persen dari modal.

Lebih lanjut, Vikram menargetkan proses integrasi IOH akan selesai pada Maret 2023.

3. GDP Indonesia terus tumbuh

President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha saat pemaparan kinerja keuangan di Semarang, Senin (13/3/2023) (IDN Times/Dhana Kencana)

Pada tahun 2023, Vikram menargetkan IOH bisa tumbuh 5--6 persen. Pihaknya optimis karena GDP (Gross Domestic Product/ Produk Domestik Bruto) Indonesia terus tumbuh, dibandingkan negara-negara lain di Asia Tenggara.

“Sangat optimis melihat 2023, karena kami percaya kita berada di tempat dan waktu yang tepat saat ini. Indonesia menjadi satu-satunya negara dengan GDP yang terus bertumbuh," ujarnya.

Sementara itu, kinerja IOH selama 2022 mencatatkan pertumbuhan pendapatan Rp46,7 triliun atau sekitar 48,9 persen dari tahun 2021, yang hanya Rp31,3 triliun.

Dari laporan laba, capaian pelanggan seluler IOH meningkat 62,5 persen menjadi 102,2 juta dengan pertumbuhan lalu lintas data sebanyak 91,8 persen. Kenaikan tersebut berkontribusi terhadap kenaikan pendapatan data sebesar 61,3 persen dari tahun 2021.

Baca Juga: Merger, Indosat Ooredoo Hutchison buat Riset 2023 soal Inovasi Digital

Berita Terkini Lainnya