TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lulusan Vokasi Undip Diberi Kode Biar Bisa Kerja di KIT Batang, Begini Caranya

Bisa jadi supervisor, lho. Tertarik gak?

Unsplash/Patrick Hendry

Semarang, IDN Times - Setiap mahasiswa Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang saat ini berpeluang untuk bekerja di berbagai sektor yang tersedia di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Tengah pun membocorkan jurus jitu agar mahasiswa Vokasi Undip bisa lolos seleksi lowongan kerja di KIT Batang. Gimana caranya? 

Baca Juga: Datang ke Undip, Mahfud MD Ingatkan Praktek KKN yang Menjalar Lagi

1. Kurikulum Kampus Merdeka harus dicocokan dengan kebutuhan industri

Kepala Disnakertrans Jateng Sakina Roselasari saat menghadiri acara Dies Natalis keenam Vokasi Undip. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Kepala Disnakertrans Jateng, Sakina Roselasari mengatakan, setiap mahasiswa yang menempuh studi bidang terapan di Vokasi Undip mesti jeli melihat peluang kerja di KIT Batang yang bisa disinkronkan dengan kurikulum Kampus Merdeka yang dipelajari di dalam kelas. 

"Yang pasti sekolah vokasi kan ada kurikulum Kampus Merdeka. Ya itulah yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan industri nantinya," ungkap Sakina tatkala dikonfirmasi IDN Times di sela acara Dies Natalis Keenam Vokasi Undip, Kampus Tembalang Semarang, Minggu (23/10/2022). 

2. Bisa kerja di perusahaan keramik, perusahaan kaca sampai otomotif

Ilustrasi industri/pabrik. (IDN Times/Arief Rahmat)

Menurut Sakina, peluang kerja bagi mahasiswa maupun lulusan Vokasi Undip kini terbuka lebar. Di KIT Batang, Sakina menjelaskan ada banyak pabrik yang siap menampung tenaga kerja dari vokasi sesuai masing-masing keahliannya. 

Sakina menyebutkan, peluang kerja bisa didapatkan dari perusahaan keramik, perusahaan kaca, perusahaan otomotif, perusahaan alas kaki dan masih banyak industri lainnya yang akan bercokol di KIT Batang. 

"Misalnya (melihat kebutuhan) kawasan industri terpadu Batang di sana ada apa. Ada perusahaan keramik, perusahaan kaca, perusahaan otomotif, alas kaki dan sebagainya. Itu kan pasti menyerap sampai sekian ratus ribu orang sampai lima atau 10 tahun ke depan. Dan itu mestinya disesuaikan," ungkapnya. 

3. Program vokasi harus link and macth dengan industri

Ilustrasi pekerja pabrik. (ANTARA FOTO/Siswowidodo)

Sakina mengingatkan kepada para penyelenggara sekolah vokasi termasuk di Undip supaya bisa melakukan link and match (menghubungkan dan mencocokkan) program kurikulum Kampus Merdeka dengan kebutuhan tenaga kerja di dunia industri. 

"Jangan sampai kita selenggarakan sebuah sekolah vokasi tetapi dunia usaha dunia, dunia industri dan dunia kerjanya tidak link and match. Nah kami butuhkan seperti itu. Apalagi di sekolah vokasi kan sejak lama mengenal kurikulum Kampus Merdeka," bebernya. 

4. Lulusan vokasi bisa kerja jadi supervisor

Ilustrasi suasana meeting di perusahaan (Pexels/fauxels)

Lebih lanjut, dirinya membandingkan kemampuan antara lulusan SMK dengan sekolah vokasi yang terjadi saat ini. Bagi lulusan SMK, pihaknya menyediakan Balai Latihan Kerja (BLK) yang terbagi beberapa pengelolaan. 

Tercatat, BLK yang dikelola Disnakertrans Jateng ada empat lokasi, BLK yang dikelola pemerintah pusat ada dua lokasi, BLK yang dibawah kewenangan kabupaten/kota sebanyak 29 lokasi, BLK komunitas tersebar di 417 lokasi serta Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) swasta ada 1.256 lokasi.

Peluang kerja bagi lulusan SMK yang sudah merasakan program BLK akan menjadi tenaga operator di sebuah perusahaan. Keterampilan lulusan SMK masih akan ditingkatkan lagi sesuai kapasitas di tiap perusahaan. 

Sedangkan bagi lulusan sekolah vokasi, Sakina bilang bisa mendapatkan pekerjaan sebagai seorang supervisor. "Harapannya kalau mahasiswa vokasi sudah mumpuni bisa langsung masuk dunia kerja, asalnya link and match dengan dunia industri. Untuk supervisor tentunya bisa disuplai dari sekolah vokasi. Dan untuk yang sektor operator tenaga kerja dari lulusan SMK," tambahnya. 

5. Mahasiswa Vokasi Undip juga bisa magang di UMKM

Dekan Vokasi Undip Prof Budiyono ketika memaparkan kesiapan mahasiswanya di dunia kerja. (IDN Times/bt)

Sedangkan, Dekan Sekolah Vokasi Undip, Prof Dr Ir Budiyono, M.Si sepakat dengan apa yang disampaikan Sakina. Sekolah vokasi memiliki misi mencetak SDM unggul dengan dua jenis. Yaitu lulusan yang siap kerja, lulusan yang melanjutkan studi atau menjadi wirausaha. 

"Kalau SDM kita unggul maka tiga-tiganya ini akan bisa dikuasai. Link and match antara vokasi dan industri ini sangat bermacam. Termasuk UMKM. Nanti kami dengan Kadin dilakukan link and match dengan UMKM. UMKM nanti mungkin bisa jadi tempat link and match untuk magang buat mahasiswa vokasi. Mahasiswa kami bisa magang di UMKM itu. Bisa jadi wirausaha juga oke. Kita punya aturan mahasiswa magang delapan bulan sampai 1,5 tahun, " paparnya. 

Baca Juga: Lowongan Kerja di Undip Semarang, Buka 45 Formasi, Cek Syaratnya 

Berita Terkini Lainnya