TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ombak Tinggi, Nelayan Ubur-ubur Pantai Selatan Jateng Nekat Melaut

Ubur-ubur rutin diekspor ke Malaysia hingga Tiongkok

indonesia.go.id

Cilacap, IDN Times - Meski cuaca ekstrem sedang melanda sebagian besar wilayah perairan Pantai Selatan Jawa Tengah, hal itu tidak menyurutkan semangat para nelayan di Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Kebumen mencari ubur-ubur. 

Baca Juga: Puluhan Wisatawan di Pantai Parangtritis Tersengat Ubur-Ubur

1. Hasil tangkapan nelayan ubur-ubur merosot akibat cuaca buruk

earthtouchnews.com

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, Fendiawan Tiskiantoro menyatakan sampai saat ini mereka masih rutin melaut berburu ubur-ubur dengan ukuran bervariasi. 

"Biasanya mereka dapatnya satu sampai dua ton. Tapi karena sekarang lagi cuaca buruk, gelombang laut selatan juga sampai empat meter, jadinya hasil tangkapan nelayan ubur-ubur terganggu," ujar Fendi kepada IDN Times, Kamis (18/2/2021). 

2. Kawasan Logending Kebumen jadi pusat penjualan ubur-ubur

ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Fendi menjelaskan tidak ada pilihan lain bagi nelayan ubur-ubur selain melaut karena mereka sangat menggantungkan penghasilan dari menjual komoditas tersebut. 

Menurutnya nelayan ubur-ubur kebanyakan beraktivitas di sepanjang Pantai Cilacap dan Purworejo. Hasil tangkapan mereka rutin dibawa ke Logending Kebumen, yang menjadi sentra penjualan ubur-ubur terbesar di wilayah pantai Selatan.

"Makanya itu, walaupun gelombang laut pantai Selatan masih tinggi, nelayan ubur-ubur ini tetap melaut. Kita sudah sering mengingatkan mereka untuk mewaspadai ombak tinggi. Kita minta mereka setop melaut kalau memang terjadi hujan lebat dan angin kencang. Sangat berbahaya kalau tetap melaut dengan kondisi gelombang tinggi. Mengingat Laut Selatan berada pada perairan lepas yang menghubungkan arus Samudera Indonesia dengan perairan Australia," jelasnya. 

Baca Juga: 6 Spesies Ubur-ubur Terunik, Ada yang Mirip Telur Mata Sapi! 

Berita Terkini Lainnya