TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Saingan Sama Vietnam, 4 Jenis Perikanan ini Jadi Andalan Menteri KKP

Bisa gak ya ngalahin Vietnam?

Ilustrasi Lobster (Instagram.com/edhy.prabowo)

Semarang, IDN TimesMenteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono mengatakan produksi perikanan nasional selama ini kalah saingan dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Malahan, menurut Trenggono, Indonesia belum pernah sekalipun masuk daftar 10 besar pengekspor perikanan yang menguasai dunia. 

"Indonesia belum pernah masuk 10 besar pengekspor perikanan dunia dan kalah dari Vietnam. Padahal seluruh ikannya asalnya dari Indonesia," kata Trenggono saat berbicara dalam seminar forum kelautan yang diinisiasi pihak kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Selasa (20/9/2022). 

Baca Juga: Masuk Tahun Ketiga COVID-19, BKIPM Semarang Ekstra Hati-hati Ekspor ke China

1. Menteri KKP Trenggono sebut Indonesia kehilangan pendapatan Rp400 triliun

Wahyu Sakti Trenggono (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Ia menyebut akibat kalah bersaing dengan negara-negara seluruh dunia, Indonesia kehilangan pendapatan mencapai Rp400 triliun di sektor perikanan dan kelautan. Menurut Trenggono banyak sumber daya perikanan yang ada saat ini justru yang menikmati negara yang letaknya bersebelahan dengan Indonesia. 

"Tapi selama ini yang menikmati tetangga-tetangga di sekitar kita," cetusnya. 

2. Produksi udang, lobster, kepiting, dan rumput laut akan ditingkatkan

Ilustrasi budidaya rumput laut. IDN Times/Wayan Antara

Ia bilang negara Indonesia sebenarnya memiliki banyak sekali jenis produk perikanan akan tetapi tak ada yang menjadi juara atau juara. Di sisi lain, kebutuhan protein bagi asupan warga Indonesia akan meningkat 50 persen pada 2050 mendatang. 

Oleh karenanya, Trenggono menyatakan bakal menggenjot hasil produksi perikanan nasional agar bisa menyalip capaian dari Vietnam. 

"Kalau Vietnam bisa jadi juara lewat tuna. Maka kita akan tingkatkan produk perikanan unggulan kita. Yaitu udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Itu yang menjadi juara," ujar Trenggono. 

3. Nelayan diminta tidak menangkap ikan sebulan

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono bersama Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Rektor Undip Prof Yos Johan Utama usai menggelar seminar forum kelautan di Gedung Auditorium Prof Sudharto Undip Tembalang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Peningkatan hasil budidaya perikanan itu menjadi salah satu dari lima kebijakan yang menjadi fokus Trenggono dalam peningkatan wilayah pesisir dan kelautan. Untuk yang pertama, dirinya akan memperluas konservasi laut sehingga mampu mencapai target kenaikan 30 persen tahun 2050. 

Lalu yang kedua adalah akan ada penangkapan ikan secara keseluruhan agar populasi ikan terjaga dan tidak overfishing (penangkapan ikan berlebih). 

"Keempat strategi pengelolaan pesisir dan pulau-pulau kecil karena serangannya pragmatisme ekonomi. Maka harus. Kalau pesisirnya rusak maka laut juga tidak sehat dan kemudian bencana lebih mudah. ​​Yang terakhir, bulan cinta laut yaitu dalam setahun ada satu bulan nelayan diminta tidak menangkap ikan tetapi membersihkan sampah di laut dan kami memberikan kompensasi," urainya.

Baca Juga: Menteri KKP: Ada yang Lobi Pemerintah Supaya Cantrang Diizinkan Lagi

Berita Terkini Lainnya