Kenaikan BBM, Pakar Ekonomi UMS Sebut Inflasi Bisa Capai Dua Digit
Sektor informal butuh perhatian.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Pakar ekonomi dark Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Prof. DR. Anton Agus Setyawan SE, MSi mengatakan dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) ditengah iklim perekonomian global yang tidak menentu membuat kenaikan inflasi di Indonesia.
Guru Besar Ilmu Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMS memperkirakan inflasi di Indonesia bisa menyentuh angka dua digit.
Baca Juga: Rektor UMS Solo Menyamar Jadi Mahasiswa Baru, Kasih Hadiah Sepeda
1. Bantuan Langsung Tunai (BLT) pemerintah hanya jangka pendek.
Prof. Anton mengatakan kenaikan inflasi Indonesia menjadi point yang perlu diwaspadai usai adanya kenaikan harga BBM. Kendati demikian, ia menyebutkan jika kenaikan inflasi sudah dirasakan oleh Indonesia sejak bulan Januari 2022 lalu, bahkan sebelum adanya kenaikan harga BBM.
"Inflasi kita dari bulan Januari itu naik sudah mulai 2,18 persen kemudian Juli sebelum kemarin sudah 4,6 dan nyaris 5 persen. Nah ini, perkiraan tanpa BBM naik sekalipun karena sumbangan dari harga makanan akhir tahun yaitu inflasi tahunannya bisa 6 persen, kalau ada kenaikan BBM dengan kondisi sekarang ini ada kemungkinan inflasi bisa tembus dua digit," katanya saat dihubungi IDN Times, Senin (5/8/2022).
Menurut, Prof. Anton inflasi yang dialami mendatang menjadi pukulan berat bagi masyarakat, selain kenaikan BBM juga kenaikan harga kebutuhan pokok.
Baca Juga: Kenaikan BBM Berbanding Terbalik dengan Upah, Buruh akan Demo Besar