TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Visa Umrah Disetop, Biro Travel Umrah di Solo Rugi Rp2 miliar Per Grup

Ada juga jemaah asal Solo yang tertahan di Soekarno-Hatta

Ilustrasi Ka'bah (ANTARA FOTO/REUTERS/Zohra Bensemra)

Surakarta, IDN Times - Penghentian sementara penerimaan jemaah umrah dari 22 negara, termasuk Indonesia oleh Pemerintah Arab Saudi, membuat resah biro umrah di Surakarta, Jawa Tengah. Hal itu berdampak kepada para pelaku usaha travel umrah. Mereka menerima banyak pengaduan tentang kepastian soal pemberangkatan calon jemaah umrah ke Tanah Suci.

Baca Juga: Umrah Disetop, Jemaah Juga Dilarang ke Masjid Nabawi, Kemenag: Tenang

1. Kerugian mencapai Rp 2 miliar rupiah

IDN Times/Larasati Rey

Ketua Persaudaraan Pengusaha Travel Umrah dan Haji Indonesia (Perpuhi) Solo, Her Suprabu mengatakan adanya penangguhan visa dari Pemerintah Arab Saudi akibat wabah virus corona (COVID-19) akan berdampak kerugian yang besar bagi para pelaku usaha travel umrah.

Ia menyebut menyebutkan jika dalam satu grup terdapat 45 jamaah, maka kerugian yang dihitung setiap satu perjalanan grup tersebut mencapai Rp2 miliar. Jumlah kerugian tersebut meliputi tiket pesawat, hotel, akomodasi, dan biaya paspor dan visa umrah.

"Untuk satu grup ada 45 orang total biayanya Rp2 miliar sampai Rp2,5 miliar. Mudah-mudahan semua stakeholders bisa memahami kondisi ini," ujar Pengelola biro perjalanan umrah Dewangga itu, Kamis (27/2).

Her mengakui selama ini Pemerintah Arab Saudi kerap membuat kebijakan yang cepat dan tanpa kompromi. Sehingga pihaknya akan terlebih dahulu memastikan, apakah jemaah yang sudah memegang visa masih bisa berangkat. Jika tidak, tentu akan berdampak pada jemaah dan menimbulkan kerugian yang besar.

2. Berharap Pemerintah Arab Saudi melakukan pengecualian untuk Indonesia

IDN Times/Larasati Rey

Lebih lanjut, Her berharap kebijakan Pemerintah Arab Saudi hanya bersifat sementara, sehingga perjalanan umrah akan kembali normal. ia juga berharap Pemerintah Indonesia dapat segera melakukan koordinasi dengan Pemerintah Arab Saudi guna melakukan pengecualian bagi negara Indonesia. Pasalnya hingga saat ini tidak ada wabah virus corona (Covid-19) yang ditemukan di Indonesia.

"Bulan Maret 2020 ini kita ada 5 grup yang akan berangkat dari Solo. Tanggal 5, 6, 14 Maret ini ada 250-300 jamaah. Semoga yang tanggal 5, visa kita sudah keluar. Tadi kita sudah koordinasi dengan pihak Garuda Indonesia. Semoga tanggal 5 masih bisa diterbangkan. Tapi ini juga masih simpang siur. Katanya ada yang bilang sudah tidak bisa. Kita terus berkoordinasi dengan para stakeholder agar informasinya lebih pasti," jelasnya.

Berdasarkan data PT Angkasa Pura I, jumlah jemaah umrah yang berangkat dari Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo mencapai 94.000 jemaah tiap tahunnya. Per bulannya terdapat rata-rata 10.000 jemaah diberangkatkan ke Tanah Suci.

Baca Juga: Baru Sampai, Pesawat Jemaah Umrah Indonesia Ditolak Bandara Arab Saudi

Berita Terkini Lainnya