Penting! Edukasi dan Pemahaman Bisnis UMKM di Jateng saat Pandemik

Mitra Grab sumbang Rp872 miliar untuk perekonomian Semarang

Semarang, IDN Times - Situasi pandemik virus corona (COVID-19) membuat pelaku usaha, khususnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tidak bisa hanya sekadar berjualan secara konvensional. Saat ini semua harus bersinergi dan bertransformasi ke digitalisasi, yakni berjualan secara online.

1. Pelaku UMKM perlu mendapatkan edukasi dan pemahaman soal bisnis era pandemik COVID-19

Penting! Edukasi dan Pemahaman Bisnis UMKM di Jateng saat PandemikGubernur Provinsi Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir pada acara webinar dan peluncuran program #TerusUsaha untuk Digitalisasi UMKM Jateng secara online, Kamis (23/7/2020). IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Hal itu disampaikan Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada acara webinar dan peluncuran program #TerusUsaha untuk Digitalisasi UMKM Jateng secara online, Kamis (23/7/2020). Ganjar mengatakan, pada situasi saat ini pelaku UMKM memerlukan edukasi dan pemahaman terkait COVID-19. Apalagi, jumlah kasus virus corona terus meningkat di sejumlah daerah di Jateng.

‘’Edukasi dan pemahaman ini juga perlu diberikan kepada dunia usaha. Kita bisa bertanya ke mereka, kesulitanmu apa saat pandemik ini. Oh, kesulitan pemasaran baik konvensional atau teknologi informasi, maka bisa kita bantu itu,’’ ungkapnya.

2. Pemprov Jateng gandeng ekosistem digital untuk mempromosikan produk UMKM

Penting! Edukasi dan Pemahaman Bisnis UMKM di Jateng saat PandemikPemasaran produk UMKM melalui online. ANTARA News

Adapun, masa pandemik virus corona transformasi dari konvensional ke digital sangat diperlukan. Upaya itu juga dilakukan Pemprov Jateng guna mendorong UMKM ke arah tersebut.

‘’Maka, saya buatkan Lapak Ganjar. Para pelaku UMKM yang mau promosi produknya bisa mention ke akun Instagram saya, terus yang bagus akan kami repost. Langkah ini ternyata peminatnya banyak, bahkan ada buyer orang Perancis mau ikut memasarkan produk UMKM dari Jateng. Selain itu, kami juga gandeng ekosistem digital untuk membantu pemasaran produk UMKM,’’ jelasnya.

Salah satu ekosistem digital yang diajak bersinergi adalah Grab. Pemerintah Provinsi Jateng menganggap aplikasi serba bisa itu dapat memecahkan masalah utama dari UMKM di Jawa Tengah.

‘’Grab merupakan bagian dari siklus rantai ini, yakni untuk digitalisasi cara berdagang dan transportasi pengantaran. Perekonomian dunia memang sekarang sedang minus, tapi kita jangan takut. Terus bergandengan tangan dan bergerak maju bersama,’’ terang Ganjar.

Baca Juga: Kredit Bunga Rendah 3 Persen Untuk UMKM Kota Semarang, Cek Syaratnya

3. Grab luncurkan program #TerusUsaha untuk UMKM yang terdampak COVID-19

Penting! Edukasi dan Pemahaman Bisnis UMKM di Jateng saat PandemikGrab meluncurkan program #TerusUsaha di Jateng melalui webinar. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Menjawab tantangan tersebut, Grab meluncurkan program #TerusUsaha di Jawa Tengah guna membantu mempercepat proses digitalisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program itu berisi rangkaian solusi dalam mendukung inisiatif #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah untuk melatih dan meningkatkan daya saing bisnis kecil dalam menghadapi ekonomi digital.

Head of West Indonesia Grab Indonesia, Richard Aditya mengatakan, pihaknya berkomitmen dalam mendorong bisnis kecil dan tradisional untuk merangkul teknologi agar tidak tertinggal dalam era digital.

”Tatanan baru COVID-19 yang sedang kita jalani ini menggarisbawahi pentingnya protokol kesehatan yang lebih baik, serta digitalisasi bisnis agar ekonomi dapat segera bangkit dan pulih. Program #TerusUsaha kami hadirkan di Jawa Tengah untuk menjadi solusi agar UMKM dapat lebih mudah melakukan digitalisasi bisnis agar mereka mampu bertahan di tengah krisis. Melalui program ini juga kami ingin mengubah pandangan ‘susah’ akibat wabah, menjadi semangat untuk terus berusaha menyongsong peluang baru dan bersama bangkit dengan teknologi,” jelasnya.

4. Ratusan pedagang tradisional di Jateng didigitalisasi melalui layanan GrabAsisstant

Penting! Edukasi dan Pemahaman Bisnis UMKM di Jateng saat PandemikPedagang pasar tradisional di Jateng diajak bertransformasi ke pemasaran online. IDN Times/Anggun Puspitoningrum

Untuk diketahui, Grab juga bermitra dengan pemerintah daerah di Kota Solo, Kabupaten Kudus, Kabupaten Pati, Kota Magelang dan Kota Tegal untuk mendigitalisasi ratusan pedagang tradisional lewat layanan GrabAssistant.

Bahkan di Magelang, Grab menggandeng PT Pegadaian (Persero) Cabang Magelang untuk menghadirkan program pinjaman modal usaha dengan bunga nol persen bagi mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike.

5. Empat layanan Grab sumbang Rp872 miliar untuk perekonomian Semarang

Penting! Edukasi dan Pemahaman Bisnis UMKM di Jateng saat PandemikGrab/Istimewa

Direktur Eksekutif Tenggara Strategics, Riyadi Suparno mengatakan, dari hasil riset yang dilakukan pihaknya serta Center for Strategic and International Studies (CSIS) menunjukkan bahwa gig workers atau pekerja informal termasuk UMKM, di empat layanan yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios secara keseluruhan telah berkontribusi sebesar Rp872 miliar untuk perekonomian di Semarang pada 2019. Termasuk meningkatkan kualitas hidup pekerja lepas hingga 6 persen. 

‘’Hal ini menunjukkan bahwa digitalisasi UMKM menjadi sangat penting karena kontribusi perekonomian yang dihasilkan sangatlah besar,’’ katanya. 

Baca Juga: Viral Tidak Islami, Klepon Juwariah Semarang Malah Disukai Millennial

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya