Larangan Penggunaan Minyak Goreng Curah Sumbang Inflasi di Jawa Tengah

Semarang, IDN Times - Inflasi Jawa Tengah pada Januari 2020 sebesar 0,09 persen (month-to-month) atau lebih rendah dibandingkan inflasi yang terjadi pada Desember 2019, sebesar 0,45 persen (mtm). Inflasi yang terkendali tersebut telah sejalan dengan perkiraan Bank Indonesia (BI) sebelumnya.
Sementara untuk inflasi tahunan Jawa Tengah mencapai 2,81 persen (year-on-year), lebih tinggi dibanding dengan inflasi nasional yang tercatat 2,68 persen (yoy).
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Pengaruhi Inflasi di Purwokerto dan Cilacap pada 2020
1. Pendidikan dan Transportasi penyumbang deflasi
Rendahnya inflasi di Jawa Tengah pada Januari 2020 didorong terkendalinya kenaikan harga pangan disertai penurunan harga beberapa kebutuhan sekunder. Kelompok komoditas penyumbang terbesar inflasi adalah kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, yang mencatatkan inflasi sebesar 1,64 persen (mtm).
Di sisi lain, 2 kelompok inflasi besar lainnya, yaitu Pendidikan dan Transportasi mengalami deflasi, masing-masing sebesar 3,78 persen (mtm) dan 1,12 persen (mtm).
2. Bumbu-bumbuan penyumbang inflasi paling besar
Komoditas cabai merah, cabai rawit, dan bawang putih yang mengalami keterbatasan pasokan menjadi penyumbang inflasi tertinggi dibanding komoditas lainnya. Proses penanaman dengan curah hujan yang minim membuat panen pada Januari 2020 tidak seoptimal tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi itu diperburuk dengan curah hujan yang tinggi hingga menyebabkan hasil produksi lebih cepat membusuk. Selain bumbu-bumbuan, komoditas beras yang mengalami keterbatasan produksi lantaran panen raya belum banyak terjadi pada Januari 2020 juga menjadi penyumbang inflasi.
3. Program SPP gratis Pemprov Jateng sumbang deflasi
Kenaikan inflasi turut terjadi pada komoditas minyak goreng. Hal itu dikarenakan adanya kebijakan larangan penjualan minyak goreng curah yang diberlakukan pada Januari 2020. Dampaknya seluruh komoditas minyak goreng diwajibkan untuk menggunakan kemasan yang semakin menambah biaya produksi.
Kelompok Pendidikan menjadi salah satu kelompok penahan laju inflasi pada Januari 2020.
Inflasi kelompok Pendidikan terpantau sebesar -3,78 persen (mtm), karena adanya penurunan harga pada komoditas Sekolah Menengah Atas. Yaitu adanya kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam membebaskan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) bagi pelajar SMA/SMK negeri yang berlaku sejak Januari 2020.
4. Inflasi rendah tapi harga pangan masih tinggi
Kelompok lainnya yang mengalami penurunan harga yaitu kelompok Transportasi yang mencatatkan inflasi pada Januari 2020 sebesar -1,12 persen (mtm). Penurunan harga tidak hanya terjadi pada subkelompok Jasa Angkutan Penumpang, tetapi juga terjadi pada subkelompok Pengoperasian Peralatan Transportasi Pribadi.
Meski realisasi inflasi yang relatif rendah di awal tahun, BI menyatakan masih ada kenaikan harga pangan, karena kelangkaan pasokan.
"BI merekomendasikan jika kelangkaan itu harus di atasi melalui penggunaan teknologi guna peningkatan produktivitas disertai kerja sama perdagangan antar daerah," kata Direktur Kepala Grup Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah, Iss Savitri dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Rabu (5/2).
Baca Juga: Pemberlakuan Cukai Rokok di 2020 Bakal Picu Inflasi Tinggi di Jateng