Petani Millennial di Semarang Ditantang Genjot Produksi Beras
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Para petani millennial yang tersebar di Kabupaten Semarang terus diajak untuk meningkatkan kualitas produksi pertanian yang ada di wilayahnya. Salah satu upayanya bisa dengan menambah kapasitas produksi beras yang jadi ciri khas di Ungaran.
"Tantangan kita sekarang, para petani jarang ada yang usianya produktif. Maka kita semangati yang petani millennial. Kita beri fasilitas alat mesin pertanian modern. Kita berikan program pemuda tani agar bisa mendorong anak muda kembali ke lahan pertanian," kata Parlin Robert Sitanggang, Kepala Balai Karantina Pertanian Semarang dalam rekaman suara yang didapat IDN Times, Rabu (23/9/2020).
1. Para petani millennial di Semarang sudah pasarkan produk via online
Ia menuturkan para millennial bisa meniru apa yang sudah dilakukan para petani organik di kawasan Kopeng. Di lokasi tersebut, katanya banyak petani millennial yang telah bergerak menghasilkan produk-produk unggulan dengan menonjolkan pemasaran via online.
Baca Juga: Kenali Anomali Cuaca, Petani Jateng Diajari Mitigasi Perubahan Iklim
2. Balai Karantina Pertanian sarankan agar produksi beras ditingkatkan
Pihaknya menerangkan secara umum, produksi padi yang dihasilkan di Kabupaten Semarang punya kualitas yang bagus. Sehingga, pihaknya menyarankan agar pihak-pihak terkait harus membantu menggenjot jumlah produksinya.
"Harga berasnya sama dan kualitasnya bagus. Hanya saja kita perlu meningkatkan produksinya. Seperti beras sukabela ini bisa jadi ikon daerah di sini," terangnya.
3. Kementan sedang bangun pusat informasi data agribisnis
Yesiah Ery Tamalagi, Staf Ahli Kementerian Pertanian (Kementan) mengaku sedang berupaya membangun sistem pusat informasi data dan agribisnis guna meningkatkan produksi sekaligus menjaga ketahanan pangan di tiap daerah.
"Sekarang ada banyak petani millennial. Ini harus kita mulai. Kabupaten Semarang akan jadi percontohan dulu," jelasnya.
Baca Juga: Miris, Begini Alasan Pejabat Ogah Bahas Pertanian Ketimbang Tambang