TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

KSEI Sosialisasikan Fasilitas AKSes ke 22.918 Investor Saham Semarang

Untuk meningkatkan kenyamanan dan menarik investor

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Semarang, IDN Times - Provinsi Jawa Tengah menempati urutan keempat untuk jumlah investor terbanyak dari 34 provinsi di Indonesia yaitu mencapai 102.344 investor. Dari jumlah tersebut tercatat ada 22.918 investor berdomisili di kota Semarang.

Baca Juga: Mau Melek Pasar Modal? Ini Aplikasi Belajar Saham buat Investor Pemula

1. Fasilitas AKSes juga untuk perlindungan investor

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

Berdasarkan keterangan resmi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang diterima IDN Times, jumlah investor di Pasar Modal Indonesia dari Januari hingga akhir September 2019 telah mencapai sekitar 2.220.071 investor. Jumlah tersebut mencakup investor pemilik Efek, Reksa Dana, dan Surat Berharga yang diterbitkan Bank Indonesia.

Guna meningkatkan kenyamanan investor dalam bertransaksi serta menarik minat investor baru untuk berinvestasi di pasar modal, KSEI menggelar sosialisasi Fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (1/11). Kegiatan yang bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut juga untuk menambah pemanfaatan fasilitas AKSes, merupakan fasilitas perlindungan investor Pasar Modal Indonesia.

"Sosialisasi ini juga untuk memberikan informasi terbaru tentang pengembangan infrastruktur dan pencapaian KSEI," kata Pjs. Kepala Unit Manajemen Proyek Sosialisasi Fasilitas AKSes, Achmad Firdiansyah.

2. Pengguna AKSes tidak terbatas pada investor

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Dalam sosialisasi tersebut, KSEI ingin memfokuskan mengenai Fasilitas AKSes Next Generation (AKSes Next-G) yang telah diimplementasikan. Pengembangan AKSes Next-G meliputi proses log-in yang mudah, cukup dengan menggunakan alamat email.

Pengguna AKSes Next-G juga tidak terbatas pada investor saja tetapi juga masyarakat secara umum.

Perubahan lain pada AKSes Next-G terdapat pada laman Beranda atau Home yang lebih dinamis dengan informasi yang lebih menarik dengan menampilkan running trade, aktivitas pasar modal, dan headline berita atau artikel terkait pasar modal.

3. Sosialisasi lain soal perubahan siklus penyelesaian transaksi

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2018 KSEI telah merampungkan beberapa pengembangan. Seperti implementasi C-BEST Next-G, yaitu sistem untuk aktivitas penyimpanan dan penyelesaian transaksi Efek di pasar modal, yang dikembangkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah investor di pasar modal. Kapasitas sistem KSEI generasi terbaru tersebut meningkat 6 kali lipat dan mampu menangani hingga 3 juta investor.

Adapun KSEI turut mengambil peran penting dalam implementasi perubahan siklus penyelesaian transaksi yang sebelumnya 3 hari (T+3) menjadi 2 hari (T+2). Penerapannya sudah dilakukan sejak 26 November 2018 lalu.

Sebagai contoh, penyelesaian transaksi pada 28 November 2018 merupakan penyelesaian transaksi gabungan atas perdagangan dengan siklus Penyelesaian T+3 hari terakhir, yaitu hari Jumat, 23 November 2018 dan perdagangan dengan siklus Penyelesaian T+2 hari pertama pada hari Senin, 26 November 2018. Double Settlement pada tanggal 28 November 2018 saat itu telah berhasil dilaksanakan KSEI tanpa kendala yang berarti.

4. Turut disosialisasikan simplifikasi rekening

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Sosialisasi lain yang dilakukan adalah inisiasi simplifikasi pembukaan Rekening Efek (RE) dan Rekening Dana Nasabah (RDN) sesuai dengan arah pengembangan sektor jasa keuangan Indonesia yang tercantum dalam master plan sektor jasa keuangan Indonesia, tahun 2015–2019.

Tujuannya agar pembukaan RE dan RDN lebih mudah, cepat dan menjangkau lokasi yang lebih luas. Dengan begitu, investor dapat segera melakukan transaksi di pasar modal.

KSEI telah memulai inisiatif tersebut sejak tahun 2016 dengan target awal adanya pedoman untuk penggunaan aplikasi elektronik dalam pembukaan rekening serta adanya pedoman untuk pembukaan RE. Hal itu agar bisa dilakukan melalui cabang-cabang Bank Administrator RDN.

Tahap selanjutnya akan dilakukan pengembangan infrastruktur untuk mendukung mekanisme simplifikasi pembukaan RE dan RDN melalui AKSes Financial Hub di tahun 2019.

Baca Juga: Kisah Nina, Driver Ojek Online yang Tak Lagi Grogi Menabung Saham

Berita Terkini Lainnya