4 Tips Menyimpan Makanan agar Tidak Kontaminasi Silang

- Simpan makanan mentah dan matang terpisah dalam wadah tertutup untuk menghindari kontaminasi silang.
- Gunakan alat masak dan wadah terpisah untuk makanan mentah dan matang guna meminimalisir risiko perpindahan bakteri.
- Perhatikan suhu penyimpanan yang sesuai, beri label pada wadah makanan dengan tanggal penyimpanan agar tidak ada yang kadaluwarsa tanpa diketahui.
Menyimpan makanan dengan benar tentu merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan juga keamanan pangan yang ada di rumah. Salah satu kesalahan umum yang kerap dilakukan adalah dengan menyimpan makanan mentah dan matang secara sembarangan, sehingga inilah yang dapat memicu kontaminasi silang.
Kontaminasi silang ternyata dapat terjadi pada saat bakteri dari makanan mentah berpindah ke makanan matang melalui kontak langsung, peralatan, atau pun wadah yang kondisinya tidak higienis. Untuk meminimalisir risiko kontaminasi silang, maka perhatikan beberapa cara berikut ini dalam menyimpan makanan mentah dan matang agar tetap aman.
1. Simpan di wadah tertutup dan terpisah

Makanan mentah, seperti ikan, daging, dan ayam memang semestinya dapat disimpan dalam wadah tertutup rapat untuk menghindari cairan atau tetesan yang mengenai makanan lain yang terdapat di dalam kulkas. Pilihlah wadah yang berbeda antara makanan mentah dan matang untuk menghindari potensi pencampuran bakteri yang dinilai berbahaya.
Untuk makanan matang memang sebaiknya dapat disimpan di dalam wadah bersih dan kedap udara agar tidak sampai terkontaminasi oleh makanan mentah atau pun bau menyengat lainnya. Usahakan untuk selalu menyimpan makanan matang di rak bagian atas dan makanan mentah di rak bagian bawah kulkas, sehingga tetesannya tidak sampai mengenai bahan makanan lain.
2. Gunakan alat masak dan wadah terpisah

Pada saat menyimpan makanan, maka penting untuk menggunakan pisau, talenan, dan juga wadah yang berbeda untuk makanan mentah dan juga makanan matang. Hal ini dapat meminimalisir risiko perpindahan bakteri dari bahan mentah ke makanan yang sudah siap untuk langsung disantap.
Contohnya talenan yang dipakai untuk memotong ayam mentah memang semestinya tidak digunakan untuk mengiris sayuran matang, kecuali jika telah dicuci dengan benar-benar bersih. Kebiasaan kecil ini sangat berpengaruh untuk memastikan keamanan pangan yang ada di dapur.
3. Perhatikan suhu penyimpanan yang sesuai

Makanan mentah seperti ikan dan daging memang semestinya dapat disimpan di suhu yang sangat dingin, yaitu sekitar 0 sampai dengan 4 derajat Celcius untuk menghindari potensi pertumbuhan bakteri. Sementara makanan matang yang disimpan dalam waktu lama memang semestinya dapat dibekukan atau dimasukkan ke dalam kulkas setelah kondisinya dingin.
Jangan sampai meninggalkan makanan matang terlalu lama di suhu ruang karena ini akan mempercepat pertumbuhan mikroorganisme. Menyimpan makanan dengan suhu tepat bukan hanya dapat menjaga kualitasnya, namun juga bisa menghindari potensi kontaminasi yang tidak terlihat.
4. Labelli dan atur waktu simpan

Memberi label pada setiap wadah makanan dengan tanggal penyimpanan dinilai dapat membantu untuk mengetahui mana makanan yang memang harus dikonsumsi lebih dahulu. Cara ini juga berlaku untuk makanan mentah atau makanan matang, sehingga tidak ada yang kadaluwarsa tanpa di ketahui.
Dengan pencatatan waktu simpan, maka kamu juga bisa memastikan rotasi makanan berjalan dengan baik. Tanpa masalah dengan cara tersebut, maka kualitas dan kebersihan makanan pun tetap terjaga, serta menghindari potensi kontaminasi silang yang mungkin dapat terjadi.
Menjaga kontaminasi silang antara makanan mentah dan matang bukanlah sesuatu yang rumit asalkan kamu paham bagaimana cara penyimpanannya yang tepat. Dengan menerapkan beberapa tips di atas, maka dapur pun menjadi tempat yang lebih ideal dan aman untuk semua anggota keluarga. Ingatlah keamanan makanan dimulai kebiasaan kecil yang terus dilakukan secara konsisten!