Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Mengiris Bawang Bikin Menangis dan Cara Mudah Mengatasinya

ilustrasi mengiris bawang (pexels.com/Katerina Holmes)
Intinya sih...
  • Bawang mengeluarkan senyawa iritan saat dipotong, bereaksi dengan enzim alliinase dan S-1-propenyl-L-cysteine sulfoxide, membentuk gas propanethial S-oxide yang memicu air mata.
  • Mekanisme ini adalah bentuk pertahanan alami bawang terhadap hewan pengganggu di alam, menyebabkan reaksi gas iritan saat bawang diserang manusia.
  • Propanethial S-oxide mudah menguap dan menyebar lewat udara, sehingga penting untuk mengiris bawang di area berventilasi baik atau dekat api kompor sebagai penangkal gas.

Buat kamu yang hobi masak, pasti pernah mengalami momen “drama” saat mengiris bawang. Mata tiba-tiba perih, air mata bercucuran, bahkan sampai harus jeda sebentar cuma buat mengelap mata.

Padahal kamu gak lagi sedih atau nonton drama Korea, cuma lagi motong bawang. Tapi, kenapa sih bawang bisa sekejam itu? Ternyata ada alasan ilmiahnya, lho.

Fakta menariknya, bawang punya sistem pertahanan alami yang bikin siapa pun bisa menangis saat mengirisnya. Meski menyebalkan, untungnya ada beberapa cara mudah yang bisa kamu coba supaya aktivitas dapur gak berubah jadi sesi tangisan. Yuk, cari tahu alasannya dan solusinya!

1. Bawang mengeluarkan senyawa iritan saat dipotong

ilustrasi mengiris bawang (pexels.com/RDNE Stock project)

Begitu kamu mengiris bawang, kamu sebenarnya sedang merusak dinding sel di dalamnya. Di dalam sel itu, ada enzim bernama alliinase yang langsung bereaksi dengan senyawa lain seperti S-1-propenyl-L-cysteine sulfoxide. Reaksi kimia ini membentuk gas bernama propanethial S-oxide.

Gas ini menguap dan mengenai mata, lalu memicu kelenjar air mata untuk memproduksi cairan sebagai bentuk perlindungan. Jadi, bukan kamu yang lebay, tapi memang senyawa dalam bawang ini secara harfiah mirip gas air mata versi dapur.

2. Mekanisme ini adalah bentuk pertahanan bawang

ilustrasi menanam bawang putih (vecteezy.com/Oleh Bilovus)

Bukan cuma manusia yang suka makan bawang. Dulu, ketika bawang tumbuh liar di alam, mereka harus “bertahan hidup” dari hewan yang suka menggali dan memakannya. Akhirnya, bawang berkembang secara alami untuk menghasilkan senyawa iritan sebagai bentuk perlindungan.

Sayangnya, mekanisme ini masih bertahan sampai sekarang. Jadi, tiap kali kamu motong bawang, bawangnya merasa diserang dan langsung mengaktifkan sistem pertahanannya. Sayangnya, korban utamanya justru kamu yang sedang menyiapkan makan malam.

3. Gas iritan menyebar lewat udara dan menyerang mata

ilustrasi bawang merah (vecteezy.com/narong pobout)

Propanethial S-oxide bersifat mudah menguap. Itu artinya, gas ini cepat menyebar ke udara dan langsung menuju area wajah, khususnya mata. Di situlah rasa perih mulai terasa.

Makin dekat jarak antara wajah dan bawang, makin besar risiko kamu dibuat menangis. Itulah kenapa penting banget untuk mengiris bawang di area yang punya sirkulasi udara baik, supaya gasnya cepat menyebar dan tidak terkumpul di sekitar wajah kamu.

4. Cara mengatasinya: simpan bawang di kulkas sebelum dipotong

ilustrasi potong bawang (pexels.com/Merve)

Salah satu trik paling mudah adalah mendinginkan bawang dulu sebelum dipotong. Suhu dingin bikin senyawa penyebab iritasi jadi kurang aktif dan lebih lambat menguap. Hasilnya, gas iritannya gak sekuat saat bawang dipotong dalam suhu ruangan.

Kamu cukup simpan bawang di kulkas selama 30 menit sebelum digunakan. Trik ini cocok banget buat kamu yang sensitif dan gak kuat sama perihnya bawang.

5. Gunakan api kompor sebagai penangkal gas bawang

ilustrasi kompor gas (pexels.com/Torsten Dettlaff)

Trik unik lainnya adalah mengiris bawang di dekat api terbuka, seperti kompor gas. Api bisa menarik dan membakar gas iritan sebelum sempat mengenai mata kamu. Teknik ini dikenal sebagai “burner trick” dan sempat populer karena dicoba langsung oleh beberapa chef dan food stylist.

Tapi perlu diingat, efek trik ini bisa beda-beda tergantung sensitivitas masing-masing orang. Jadi, gak ada salahnya bereksperimen untuk cari cara paling cocok buat kamu.

Menangis karena bawang memang bukan hal baru, tapi juga bukan hal yang harus kamu terima begitu saja. Setelah tahu alasan ilmiahnya, kamu jadi bisa lebih paham kenapa bawang “jahat” ke mata dan bagaimana cara menghadapinya. Mulai dari menyimpan bawang di kulkas, mengiris di area berventilasi, sampai mencoba trik api kompor, semuanya bisa jadi solusi yang worth it dicoba.

Kalau semua cara udah dicoba tapi masih gagal, kamu bisa pertimbangkan jenis bawang rendah iritasi seperti Sunion, bawang hasil hibrida yang gak bikin nangis meski dihirup dari dekat. Jadi, jangan biarkan bawang mengalahkan kamu. Masak tetap jalan, mata tetap nyaman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us