5 Fakta Daging Ayam Vs Daging Sapi, Mana yang Lebih Sehat?

Intinya sih...
Kandungan protein: Ayam unggul dalam kandungan protein, cocok untuk penambah otot atau diet.
Lemak dan kalori: Dada ayam lebih rendah lemak dan kalorinya, lebih ramah jantung daripada daging sapi.
Kandungan gizi: Ayam kaya vitamin B, sedangkan daging sapi unggul dalam zat besi dan vitamin B12.
Kalau ngomongin soal daging, pasti banyak yang bingung harus pilih ayam atau sapi. Keduanya sama-sama enak dan sering banget jadi lauk andalan. Tapi sebenarnya, mana sih yang lebih sehat?
Nah, in dia 5 fakta penting tentang perbandingan daging ayam dan sapi, supaya kamu bisa ambil keputusan yang lebih tepat buat tubuhmu. Yuk simak!
1. Kandungan protein: Ayam unggul
Protein itu penting banget buat pembentukan otot, sistem kekebalan tubuh, dan bikin kita tetap fit. Kalau dibandingkan, daging ayam cenderung punya kandungan protein yang sedikit lebih tinggi daripada sapi. Dalam 100 gram dada ayam tanpa kulit yang dimasak, ada sekitar 43 gram protein, cukup tinggi dan rendah lemak juga, cocok buat yang lagi jaga berat badan.
Sedangkan daging sapi dengan potongan tanpa lemak memberikan sekitar 26 gram protein dalam jumlah yang sama. Meski lebih rendah, tapi daging sapi tetap jadi sumber protein yang solid. Kelebihan ayam adalah kandungan proteinnya tinggi tapi lemaknya rendah, jadi pas banget buat yang mau nambah otot atau diet. Tapi jangan remehkan daging sapi, karena rasanya yang kuat dan nutrisinya juga penting. Jadi, dua-duanya tetap punya nilai plus masing-masing.
2. Lemak dan kalori: Ayam lebih ramah jantung
Kalau kamu lagi perhatiin asupan lemak dan kalori, daging ayam bisa jadi pilihan yang lebih aman. Dada ayam tanpa kulit dalam 100 gram cuma mengandung sekitar 3,6 gram lemak dan 165 kalori. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan daging sapi. Misalnya, daging sapi cincang yang sudah dimasak dalam porsi yang sama mengandung sekitar 10 gram lemak dan 250 kalori.
Daging sapi memang lebih tinggi lemak jenuh, yang bisa berpengaruh ke kadar kolesterol kalau dikonsumsi berlebihan. Tapi kamu masih bisa nikmati daging sapi dengan memilih potongan yang lebih ramping dan tidak dimasak dengan minyak berlebihan. Intinya, pilih potongan yang tepat dan perhatikan porsinya.
3. Kandungan gizi: Keduanya punya keunggulan sendiri
Kalau bicara soal vitamin dan mineral, ayam dan sapi punya keunggulan masing-masing. Daging ayam kaya vitamin B, terutama niasin (B3) dan B6, yang bagus banget buat metabolisme energi dan fungsi otak. Selain itu, ayam juga mengandung selenium yang bisa bantu tubuh menangkal kerusakan sel.
Daging sapi nggak mau kalah. Dia unggul dalam hal zat besi, seng (zinc), dan vitamin B12. Zat besi dari daging sapi termasuk tipe heme yang lebih gampang diserap tubuh dibandingkan dengan zat besi dari sayur-sayuran. Jadi buat yang butuh tambahan energi atau sering merasa lemas, daging sapi bisa jadi pilihan bagus. Kalau kamu bisa mengombinasikan keduanya dalam menu harianmu, itu malah lebih baik. Tubuhmu jadi dapat manfaat dari masing-masing jenis daging sesuai kebutuhanmu.
4. Risiko kesehatan: Konsumsi secukupnya saja
Meski dua-duanya bisa jadi bagian dari pola makan sehat, tapi mengonsumsinya secara berlebihan, terutama daging merah seperti sapi, punya risiko tersendiri. Makan daging merah dalam jumlah banyak bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, bahkan beberapa jenis kanker seperti kanker usus besar.
Ayam dianggap lebih aman, tapi bukan berarti bebas risiko. Orang yang mengonsumsi lebih dari 300 gram ayam per minggu bisa mengalami peningkatan risiko kematian hingga 27 persen dibandingkan yang makan di bawah 100 gram per minggu. Jadi, makan ayam atau sapi tetap harus dalam jumlah wajar, jangan kebanyakan. Penting banget buat atur porsinya dan sebisa mungkin hindari daging olahan yang mengandung pengawet atau tambahan garam tinggi.
5. Cara memasak: Bisa sehat, bisa berbahaya
Cara kita masak daging ternyata punya pengaruh besar buat kesehatan. Memasak dengan suhu tinggi kayak digoreng atau dibakar bisa memicu munculnya senyawa berbahaya seperti HCA dan PAH, yang berpotensi menyebabkan kanker. Apalagi kalau bagian dagingnya sampai gosong, risikonya makin besar.
Sebaliknya, metode masak yang lebih sehat seperti direbus, dikukus, atau dipanggang dalam oven bisa meminimalkan senyawa berbahaya tadi. Bahkan, merendam daging dengan bumbu atau perasan jeruk lemon sebelum dimasak juga bisa bantu kurangi pembentukan zat berbahaya saat dimasak. Jadi, bukan cuma soal dagingnya apa, tapi juga gimana kamu masaknya. Dengan teknik yang tepat, daging bisa tetap lezat dan aman buat kesehatan.
Baik ayam maupun sapi, dua-duanya bisa jadi pilihan sehat asal dikonsumsi dengan bijak. Ayam cocok buat kamu yang pengen makanan tinggi protein tapi rendah lemak. Sementara sapi lebih unggul di kandungan zat besi dan vitamin B12. Yang paling penting adalah tahu kebutuhan tubuhmu, pilih potongan yang sehat, atur porsinya, dan pastikan cara masaknya juga nggak sembarangan. Dengan begitu, kamu bisa menikmati manfaatnya tanpa khawatir soal dampak buruknya.