TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Perbedaan Agar-agar dan Karagenan, Agen Pengental dari Rumput Laut 

Bisa digunakan untuk berbagai macam makanan

ilustrasi agar-agar (youtube.com/Pailin's Kitchen)

Kamu yang sering membuat puding mungkin sudah sangat familier dengan agar-agar, tapi tahukan kamu apa itu karagenan? Jika ditilik dari segi fungsi dan sumbernya, agar-agar dan karagenan memiliki sifat sebagai agen pengental yang bersumber dari rumput laut.

Kesamaan tersebut sekilas membuat keduanya nampak mirip, akan tetapi banyak juga perbedaan menonjol dari karagenan maupun agar-agar. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kedua agen pengental ini, kamu bisa melihat kategori pembedanya sebagaimana  terangkum di bawah ini.

1. Jenis rumput laut 

ilustrasi euchema sebagai sumber karagenan (youtube.com/Cipta Alami)

Sama-sama diekstrak dari rumput laut, kebanyakan dari alga merah, agar dan karagenan diekstrasi dari spesie yang berbeda.

Gelidium dan Gracilaria adalah jenis alga yang digunakan untuk mengekstraksi agar sedangkan karagenan berasal dari alga merah Eucheuma, Chondrus dan Gigartina.

Baca Juga: Resep Sayur Godok Labu Siam Campur Tahu, Gurihnya Mantul

2. Sifat fisik 

ilustrasi agar-agar bubuk (youtube.com/Chef Studio)

Agar-agar secara tampilan fisik memiliki warna putih hingga sedikit kekuninga. Dari segi bau pun tidak tercium aroma tertentu alias odorless. Di pasaran, agar-agar biasnya dijual dalam bentuk bubuk atau pun strip.

Karagenan memiliki dua macam warna yakni putih dan coklat muda di mana keduanya dijual dalam bentuk bubuk dan tidak memiliki aroma.

3. Kelarutan 

ilustras melarutkan agar-agar (youtube.com/Che Nom)

Umumnya saat membuat puding, kamu harus harus memanaskan agar-agar bersama air terlebih dahulu hingga mendidih kemudian dapat membentuk gel saat didinginkan. Hal ini berkaitan dengan sifat kelarutan agar-agar di mana ia hanya mampu larut dalam air bersuhu 85°C ke atas serta membentuk gel saat suhu mencapai 32--43°C.

Sedikit berbeda dengan agar-agar, suhu larut karagenan terbagi atas tiga bergantung jenisnya di mana lambda karagenan dapat larut pada suhu ruangan, kappa dan iota larut saat suhu larutan mencapai 70°C.

4. Tingkat kekentalan 

ilustrasi agar-agar gel (youtube.com/Chef Studio)

Untuk urusan pengentalan dan pembentukan gel, agar-agar bisa dibilang lebih unggul daripada karagenan. Agar-agar bahkan dapat membentuk gel bahkan saat konsentrasi hanya 1 persen dalam larutan.

Di sisi lain, iota karagenan tidak mampu membentuk gel dan meningkatkan viskositas sedikit saja. Akan tetapi, kappa dan lamda karagenan dapat membentuk gel dengan tingkat elastivitas yang berbeda. Untuk itu, biasanya kappa dan lamda digabungkan untuk menciptakan suatu produk dengan kekenyalan menyerupai jeli.

Dalam urusan kekentalan, agar-agar mungkin lebih baik, tapi karagenan memiliki sifat lain yang tidak dimiliki agar yakni kemampuannya untuk mengemulsi dan stabilizer.

Baca Juga: Resep Nasi Goreng Bakso, Praktis dan Enak Banget Tanpa Kecap Manis

Verified Writer

Allamandawi

Mohon maaf jika ada kekeliruan informasi. Artikel lainnya dari saya dapat dilihat di www.allamandawi.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya