TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Vitamin Penting yang Harus Terpenuhi selama Hamil, Cek Asupan Kamu!

Sudahkah asupan vitaminmu tercukupi selama kehamilan?

Bidan Puskesmas Miroto, Farida Prafitasari (kanan) memeriksa kandungan dan kesehatan ibu hamil di kawasan padat penduduk di Semarang, Jawa Tengah. Pemantauan ibu hamil ini merupakan implementasi dari program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5NG) yang dilakukan secara sistematis dan terpadu untuk menurunkan angka stunting (tengkes) sejak dini atau mulai dari janin. (IDN Times/Dhana Kencana)

Selama kehamilan, beberapa nutrisi mungkin diperlukan dalam jumlah yang lebih banyak daripada sebelum hamil. Salah satunya adalah vitamin.

Vitamin adalah mikronutrien yang keberadaannya sangat krusial dalam tubuh, terutama bagi ibu hamil. Memastikan asupannya dalam jumlah yang tepat dapat mendukung kesehatan ibu secara keseluruhan, serta tumbuh kembang janin dengan baik. Oleh sebab itu, terkadang ibu hamil juga direkomendasi untuk menambahkan suplemen vitamin agar kebutuhannya terpenuhi.

Meski demikian, ibu hamil tak boleh sembarangan mengonsumsi vitamin dan suplemen, ya! Beberapa suplemen mungkin lebih sedikit manfaatnya daripada bahayanya. Lantas apa saja vitamin yang harus dipenuhi selama kehamilan dan berapa banyak yang harus dikonsumsi? Inilah yang dijelaskan oleh The American College of Obstetricians and Gynecologists

1. Vitamin B9 (asam folat)

ilustrasi ibu hamil minum obat (freepik.com/gpointstudio)

Asam folat atau vitamin B9 adalah salah satu vitamin terpenting selama masa kehamilan. Vitamin ini dapat membantu mencegah cacat lahir pada otak dan tulang belakang bayi, atau disebut cacat tabung saraf. Asupan asam folat yang cukup juga dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan janin dan plasenta secara umum.

Ibu hamil membutuhkan 600 mikrogram asam folat setiap hari. Vitamin ini dapat diperoleh dari konsumsi sayuran berdaun hijau tua, jus jeruk, kacang-kacangan, kacang tanah, serta beberapa sereal, roti, dan pasta yang diperkaya. 

Sayangnya, sulit sekali memenuhi asam folat hanya dari makanan. Dokter biasanya merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen asam folat yang mengandung 400 mikrogram asam folat per hari hingga 12 minggu awal kehamilan. Hal ini tentunya juga harus disertai konsumsi makanan yang kaya akan asam folat seperti yang disebutkan di atas.

Namun, jika kamu memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan cacat tabung saraf, suplementasi asam folat dengan dosisi lebih tinggi, yaitu 5 miligram, akan direkomendasikan, seperti dilansir National Health Service (NHS). Beberapa kondisi tersebut, meliputi:

  • Ibu atau ayah kandung bayi memiliki cacat tabung saraf.
  • Ibu atau ayah kandung bayi memiliki riwayat keluarga dengan cacat tabung saraf.
  • Kehamilan sebelumnya mengalami cacat tabung saraf.
  • Ibu menderita diabetes.
  • Ibu minum obat anti-epilepsi.
  • Ibu meminum obat antiretroviral untuk HIV.

Baca Juga: 5 Manfaat Puasa Senin Kamis bagi Kesehatan Lambung

2. Vitamin D

ilustrasi ibu hamil berjemur (pexels.com/RDNE Stock project)

Selain vitamin B9, vitamin D juga menjadi vitamin esensial selama kehamilan. Ibu hamil direkomendasikan memenuhi kebutuhan vitamin ini sebesar 600 IU per hari. Ini bisa dipenuhi melalui makanan seperti telur, daging merah, dan ikan berminyak, termasuk salmon, mackerel, herring, dan sarden.

Menurut keterangan laman NHS, sayangnya vitamin D hanya ditemukan dalam sejumlah kecil makanan sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan harian. Oleh sebab itu, suplementasi vitamin D biasanya juga direkomendasikan. Selain itu,  berjemur di bawah sinar matahari juga ide yang bagus untuk meningkatkan produksi vitamin D.

Vitamin D selama kehamilan memiliki peran yang penting untuk mengatur jumlah kalsium dan fosfat dalam tubuh. Ini berfungsi untuk menjaga kesehatan serta mendukung perkembangan tulang, gigi, dan otot bayi. Selain itu, vitamin D juga dapat membantu meningkatkan kesehatan penglihatan dan kulit. 

3. Vitamin C

ilustrasi vitamin C (pixabay.com/Photo Mix)

Vitamin C adalah vitamin yang berperan penting untuk menjaga sel-sel tubuh tetap sehat. Selama kehamilan, asupan vitamin C yang cukup juga dapat membantu meningkatkan kesehatan gusi, gigi, dan tulang.

Kebutuhan vitamin C harian untuk ibu hamil bervariasi, tergantung usia ibu. Untuk ibu hamil yang berusia 14 hingga 18 tahun, asupan vitamin C yang dibutuhkan adalah 80 miligram per hari. Sedangkan untuk ibu yang berusia 19 hingga 50 tahun, asupan vitamin C yang direkomendasikan adalah 85 miligram per hari.

Vitamin C cukup mudah dipenuhi dengan melakukan diet sehat seimbang. Kamu bisa mendapatkannya dari jeruk, brokoli, tomat, stroberi, ataupun kentang. Suplementasi vitamin C selama kehamilan biasanya tidak diperlukan karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan bahaya.

4. Vitamin B6 (piridoksin)

ilustrasi olahan daging sapi (pexels.com/Taha Samet Arslan)

Vitamin B6 adalah nutrisi yang dapat membantu tubuh menggunakan protein, lemak dan karbohidrat dengan baik. Mereka adalah makronutrien yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah banyak. Selain itu, vitamin B6 juga penting dalam membantu pembentukan sel darah merah.

Rekomendasi harian untuk asupan vitamin B6 bagi ibu hamil adalah 1,9 miligram per hari. Ini dapat ditemukan pada daging sapi, hati, pisang, atau sereal gandum utuh. 

5. Vitamin B12

ilustrasi olahan ikan (pexels.com/Denys Gromov)

Selama kehamilan, vitamin B12 sangat diperlukan untuk mempertahankan sistem saraf dan membantu pembentukan sel darah merah. Ibu hamil disarankan untuk mendapatkan vitamin ini sebanyak 2,6 mikrogram setiap hari. 

Umumnya, suplementasi vitamin B12 tidak diperlukan untuk orang yang tidak menjalani diet vegan atau vegetarian. Sementara itu, jika kamu adalah vegan atau vegetarian suplementasi sering kali disarankan sebab nutrisi ini kebanyakan dijumpai pada produk hewani, seperti ikan, daging, susu, dan unggas. 

Baca Juga: 5 Manfaat Sayur Bayam untuk Kesehatan, Bisa Sekuat Popeye?

Verified Writer

Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya