Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Gejala umum diabetes adalah rasa haus berlebihan, kencing terus-menerus dan kenaikan berat badan. Selain itu, ada gejala tidak umum dari diabetes yaitu penyakit gusi dan perubahan pendengaran. Penting untuk mengetahui gejala awal dari penyakit diabetes baik yang umum maupun tidak umum.
Deteksi dini akan membantu mengatasi diabetes lebih baik dan mengurangi kemungkinan komplikasi. Berikut beberapa gejala diabetes yang tidak umum.
1. Periodontitis
Periodontitis adalah penyakit gusi dimana gusi menjauh atau tidak menempel lekat dengan gigi. Penyakit ini dapat berkembang dengan cepat dan sering menyerang penderita diabetes. Diabetes dan periodontitis saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Diabetes dapat memperburuk periodontitis dan periodontitis disebabkan karena tingginya kadar gula dalam tubuh (hiperglikemia).
Diabetes menyebabkan tubuh memproduksi air liur lebih sedikit dan meningkatkan kadar gula di air liur sehingga meningkatkan bakteri dan plak pada gigi. Penderita diabetes dan periodontitis memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami peradangan yang dapat menyebabkan gigi menjadi renggang bahkan tanggal.
2. Perubahan kondisi kulit
Perubahan kondisi kulit seperti acanthosis nigricans dapat menjadi tanda awal diabetes. Acanthosis nigricans adalah perubahan warna kulit menjadi gelap seperti beludru yang muncul pada bagian belakang leher, tangan atau kaki. Kondisi ini disebabkan karena tingginya insulin dalam tubuh. Insulin adalah hormon yang membantu mengubah gula darah menjadi energi dalam tubuh.
Tingginya insulin disebabkan resistensi insulin yang berarti tubuh kurang optimal dalam menyerap gula darah untuk menghasilkan energi. Resistensi insulin adalah awal dari prediabetes dan diabetes tipe 2. Kondisi ini dapat diatasi dengan mengontrol kadar gula darah dalam tubuh (olahraga teratur dan pola makan sehat) dan mengonsumsi obat metformin atau rosiglitazone.
Baca Juga: Faktor Risiko Penyakit Malaria dan Tips Mencegah Penyebarannya
3. Sering mengalami infeksi
Tingginya gula darah menyebabkan mikroba cepat berkembang dalam tubuh dan melemahkan sistem imun tubuh. Hasilnya adalah kamu lebih mudah mengalami infeksi bakteri atau infeksi jamur. Infeksi bakteri paling umum adalah staphylococcus yang menyebabkan bintitan (benjolan seperti bisul di kelopak mata). Bintitan dapat diobati dengan kompres air hangat pada kelopak mata yang terinfeksi. I
nfeksi jamur yang umum terjadi adalah kutu air (ruam merah pada kaki yang terasa gatal dan perih). Kutu air dapat diatasi dengan menjaga kebersihan kaki dan rutin mengganti kaos kaki. Diabetes dapat menyebabkan infeksi saluran kemih sehingga penderitanya menjadi lebih sering kencing. Infeksi saluran kemih dapat diatasi dengan banyak minum air putih.
4. Perubahan pada penglihatan
Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah kecil di mata yang berpengaruh pada ketajaman penglihatan. Tanda awal perubahan pada penglihatan adalah pandangan kabur, kesulitan membaca dan kesulitan melihat objek jarak jauh. Apabila tidak diobati dengan benar maka akan ada bayangan berbentuk bintik atau garis yang mengambang atau melayang pada penglihatan.
Penderita diabetes rentan mengalami retinopati diabetik yang dapat menyebabkan kebutaan. Penyakit ini mempengaruhi pembuluh darah pada retina. Apabila menderita diabetes maka penting bagi kamu untuk melakukan pemeriksaan mata minimal 1 tahun sekali.