TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

3 RS di Jateng Butuh Plasma Konvalesen, Golongan Darah B dan O Paling Dinutuhkan

Pasien yang sembuh dari COVID-19 tolak donorkan plasmanya

Ilustrasi tenaga medis cek kesehatan (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Semarang, IDN Times - Di tengah lonjakan angka penularan COVID-19 di Jawa Tengah, tak kurang 121 warga memutuskan untuk mendonorkan plasma darah konvalesen. Proses donor plasma konvalesen tersebut dilakukan di unit transfusi darah PMI yang beroperasi di Kota Solo, Banyumas dan Kota Semarang.

 

Baca Juga: Syarat Jadi Pendonor Darah Plasma Bantu Pasien COVID-19 di Semarang

1. Dibutuhkan plasma konvalesen dengan golongan darah B dan O

Unsplash/Halacious

Kepala Seksi Unit Kesehatan Transfusi Darah, PMI Jawa Tengah, Dwi Handoko mengungkapkan para pendonor plasma konvalesen selama ini dibatasi dengan usia maksimal 60 tahun. 

"Kebanyakan plasma konvalesen yang dibutuhkan yang dibutuhkan golongan darah B dan O, Mas. Tapi darah plasma ternyata tidak dapat distok karena hanya bertahan dua jam saja," ujar Handoko saat dikontak IDN Times, Senin (14/12/2020). 

2. Mayoritas pasien COVID-19 yang sembuh menolak donorkan plasmanya

Nadia dan Arum, dua perawat pendonor plasma konvalesen saat berfoto bersama di lobi RSUD Tugurejo. IDN Times/Fariz Fardianto

Ia mengaku ketersediaan darah plasma konvalesen selama ini masih minim. Untuk memenuhi kebutuhan para pasien COVID-19, pihaknya selama ini menyarankan supaya para pasien mencari pendonor pengganti plasma terlebih dulu sebelum proses donor darah dilakukan. 

Menurutnya sampai saat ini rata-rata pasien COVID-19 yang sudah sembuh menolak mendonorkan plasma konvalesennya karena beberapa faktor teknis. Ini, katanya jadi tantangan berat bagi pihaknya untuk melayani kebutuhan donor darah plasma konvalesen. 

"Karena mengingat keterbatasan data pasien yang sembuh dari COVID-19, ditambah lagi banyak pasien yang sembuh tidak bersedia untuk donor plasma, maka situasi saat ini menjadi kendala terbesar dalam memenuhi permintaan darah plasma yang cukup tinggi," ujar Handoko. 

3. Permintaan plasma konvalesen terbanyak dari RSUP dr Kariadi

Ilustrasi pengunjung di RSUP dr. Kariadi Semarang. ANTARA FOTO/Aji Styawan

Pihaknya pun menyatakan permintaan darah plasma konvalesen datang dari pihak RSUP dr Kariadi Semarang, RSUD dr Moewardi Solo dan RSUD dr Margono, Banyumas. Rata-rata permintaan dari rumah sakit tersebut mencapai puluhan hingga ratusan kantong plasma. 

Walau begitu, pihaknya baru bisa melayani dengan kemampuan seadanya.

Untuk jumlah pendonor plasma, tambahnya saat ini sebanyak 121 orang yang tersebar di Semarang, Banyumas dan Solo.

"Selama sebulan terakhir sudah ada 121 pendonor plasma. Kalau permintaan paling banyak ya dari RS Kariadi. Di bulan November saja bisa minta 89 kantong plasma konvalesen. Terus ada lagi dari Moewardi Solo dan rumah sakit Margono Banyumas," urainya. 

Baca Juga: Kisah Haru Perawat ICU Donorkan Plasma Demi Selamatkan Nyawa Sahabat

Berita Terkini Lainnya