Dibutuhkan! Stok Darah A dan O di Jateng Menipis Selama Pandemik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Masa pandemik COVID-19 tak cuma berdampak pada kondisi perekonomian wilayah Jawa Tengah. Namun, kebutuhan donor darah yang didapat dari masyarakat pun semakin berkurang.
Informasi yang diperoleh dari Unit Palang Merah Indonesia (PMI) Jawa Tengah, stok darah yang ada saat ini sekitar 14.228 kantong. Pasokan darah didapatkan dari 35 kabupaten/kota dan satu Unit Donor Darah (UDD) Jateng.
"Tapi dengan kondisi selama masa pandemik ini, kebutuhan stok darah di Jawa Tengah sangat berkurang. Kita sekarang sedang butuh pasokan untuk golongan darah A dan O. Karena jumlahnya memang minim," ujar Dwi Handoko Wibisono, Kasi Pelayanan Unit PMI Jateng, Senin (7/9/2020).
1. Stok darah A dan O sering dibutuhkan di rumah sakit
Lebih lanjut, ia mengungkapkan stok golongan darah A kini hanya 3.166 kantong. Kemudian untuk golongan darah O kisaran 4.490 kantong.
"Padahal darah A dan O sering dipakai di rumah sakit. Stok yang banyak itu di Kota Semarang. Ada 2.096 kantong. Itu pun banyak yang golongan darah B," terangnya.
Baca Juga: Pikir-pikir Lagi, Ini 5 Alasan Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Donor Darah
2. Warga khawatir tertular COVID-19 saat mendonorkan darahnya
Diakuinya bahwa pasokan darah dari hari ke hari merosot drastis karena dipicu sejumlah faktor. Salah satunya sebagian warga takut mendonorkan darahnya lantaran khawatir tertular virus Corona.
"Karena masyarakat takut tertular COVID-19. Tapi kan gak mungkin juga. Justru sebenarnya yang takut itu di petugas PMI, soalnya gak ada skrening sama sekali. Begitu darahnya diambil, kita baru tahu kalau ada virusnya atau tidak," tambahnya.
3. Petugas PMI harus jemput bola untuk kumpulkan stok darah
Pihaknya harus jemput bola ke berbagai tempat agar dapat mengumpukan stok darah. Saat acara HUT Pemprov Jateng bulan Agustus kemarin misalnya, pihaknya cuma bisa mengumpulkan 170 kantong darah dari kondisi yang ditargetkan semula sebanyak 200-300 kantong.
"Kita merasakan pendonornya sedikit. Sampai-sampai kita harus sosialisasi ke warga, tujuannya agar mengamankan stok darah. Pas HUT Pemprov kemarin saja, dari target awalnya harus dapat 200-300 kantong, nyatanya kita dapatnya 170 kantong," jelasnya.
Baca Juga: Banyak Petahana Maju Pilkada 2020 di Jateng, Awas ASN Dikerahkan!