Ilustrasi pintu Ka'bah saat ini (Pixabay.com/Abdullah_Shakoor)
Ia menyebut metode tersebut dalam ilmu astronomi Islam dikenal dengan nama Rashdul kiblat. Agar hasilnya tepat dan ideal, ia menyarankan kepada warga Semarang untuk memakai akurasi perhitungan jam yang akurat dan memakai permukaan tanah yang benar-benar datar.
Pihaknya saat ini telah mengeluarkan imbauan kepada semua pengurus masjid, musala dan setiap rumah untuk berusaha memperbaiki arah kiblatnya ketika gerhana bulan total muncul tanggal 26 Mei nanti.
"Tanggal 26 inilah jadi waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk menggunakan Rashdul kiblat dalam menentukan arah kiblat karena caranya sangat efektif dan paling gampang. Apalagi mungkin banyak masjid yang saat dibangun tidak menggunakan patokan arah kiblat sehingga harus ada perbaikan dan pengecekan secara langsung," ujar pria yang jadi dosen ilmu falak di UIN Walisongo tersebut.