Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Pertolongan Pertama untuk Anak yang Terkena Cegukan, Ubah Posisi Tubuh!

ilustrasi cegukan (freepik.com/eyeem

Cegukan adalah kondisi yang umum terjadi pada anak-anak, bahkan pada bayi sekalipun. Meskipun biasanya tidak berbahaya, cegukan bisa membuat anak merasa tidak nyaman, rewel, atau bahkan kesulitan makan dan tidur jika berlangsung cukup lama. Sebagai orang tua atau pengasuh, penting untuk mengetahui cara memberikan pertolongan pertama yang efektif dan aman agar cegukan bisa segera mereda.

Cegukan terjadi karena kontraksi mendadak dari diafragma, otot yang memisahkan rongga dada dan perut. Kontraksi ini menyebabkan pita suara menutup tiba-tiba, sehingga menimbulkan suara khas "hik". Meski biasanya akan berhenti sendiri, kamu bisa membantu mempercepat prosesnya dengan langkah-langkah pertolongan sederhana. Berikut lima cara pertolongan pertama untuk anak yang sedang mengalami cegukan yang dilansir dari Healthline.com:

1. Berikan anak minum air hangat

ilustrasi minum air (freepik.com/eyeem

Salah satu cara paling aman dan mudah untuk meredakan cegukan adalah dengan memberikan anak minum air hangat secara perlahan. Air hangat membantu menenangkan saraf vagus dan otot diafragma yang terpicu saat cegukan. Dengan meminum air hangat dalam tegukan kecil, pernapasan anak akan menjadi lebih teratur dan membantu menghentikan cegukan.

Pastikan anak tidak meminum air terlalu cepat atau terlalu banyak sekaligus, karena hal ini justru bisa memperparah cegukan. Untuk anak usia di bawah dua tahun, gunakan sendok kecil atau dot bayi agar ia bisa minum secara bertahap. Jangan berikan air dingin karena bisa menimbulkan kontraksi mendadak pada otot yang justru memperpanjang cegukan.

2. Ajak anak untuk menahan napas sebentar

ilustrasi cegukan (freepik.com/eyeem

Teknik menahan napas adalah cara klasik yang cukup efektif untuk menghentikan cegukan, bahkan pada orang dewasa. Untuk anak-anak yang sudah cukup besar, kamu bisa mengajak mereka menarik napas dalam-dalam, lalu menahannya selama beberapa detik sebelum menghembuskannya secara perlahan. Proses ini dapat membantu menormalkan gerakan diafragma yang sebelumnya tidak stabil.

Pastikan kamu mengawasi anak selama melakukan teknik ini dan jangan memaksanya untuk menahan napas terlalu lama. Ulangi beberapa kali secara perlahan dan tenang. Metode ini tidak disarankan untuk anak di bawah usia tiga tahun yang belum bisa mengikuti instruksi dengan baik. Selalu prioritaskan kenyamanan dan keamanan si kecil.

3. Ubah posisi anak dengan perlahan

ilustrasi cegukan (freepik.com/eyeem

Kadang-kadang, posisi tubuh yang tidak nyaman atau makan sambil berbaring bisa menjadi penyebab cegukan pada anak. Mengubah posisi tubuh anak bisa menjadi solusi cepat untuk meredakan gejala. Cobalah untuk menggendong anak secara tegak atau membuatnya duduk selama beberapa menit agar udara yang terjebak di saluran pencernaan dapat keluar.

Jika cegukan terjadi setelah makan atau menyusu, posisi duduk atau tegak dapat membantu memperlancar pencernaan dan mengurangi tekanan pada diafragma. Selain itu, hindari membaringkan anak langsung setelah makan atau menyusu. Memberikan jeda waktu sebelum tidur sangat penting untuk mencegah cegukan yang sering kali muncul akibat posisi tidur yang kurang tepat.

4. Berikan gula atau madu

ilustrasi madu (freepik.com/fisher

Gula dan madu memiliki efek stimulasi pada saraf di tenggorokan yang bisa membantu mengalihkan perhatian tubuh dari cegukan. Untuk anak di atas satu tahun, kamu bisa memberikan sedikit gula pasir (sekitar setengah sendok teh) atau madu alami di atas sendok. Biarkan anak menghisapnya secara perlahan untuk merangsang perubahan pada pola pernapasan dan menenangkan saraf.

Penting untuk diingat bahwa madu tidak boleh diberikan kepada bayi di bawah usia satu tahun karena risiko botulisme. Selalu pastikan bahan yang diberikan aman untuk usia anak. Metode ini bisa sangat efektif jika cegukan terjadi akibat iritasi ringan pada tenggorokan, seperti habis tertawa keras atau batuk.

5. Tenangkan anak

ilustrasi memeluk anak (freepik.com/eyeem

Stres atau ketegangan emosional juga dapat memicu cegukan, terutama pada anak yang sangat sensitif atau sedang lelah. Memberikan pelukan, menepuk punggung secara lembut, atau menyanyikan lagu pengantar bisa membantu menenangkan anak dan menghentikan cegukan secara alami. Perasaan tenang dapat memperbaiki pola napas dan membuat otot diafragma lebih rileks.

Anak kecil, terutama balita, bisa merasa bingung dan tidak nyaman saat cegukan berlangsung. Sebisa mungkin untuk mengusahakan tidak menunjukkan kepanikan. Hadirkan suasana yang santai dan penuh kasih sayang agar anak merasa aman. Kombinasikan metode ini dengan cara lainnya seperti memberikan minum atau mengubah posisi tubuh untuk hasil yang lebih optimal.

Cegukan memang bukan kondisi medis yang berbahaya, tetapi tetap bisa mengganggu aktivitas dan kenyamanan anak. Dengan mengetahui pertolongan pertama yang tepat, kamu bisa membantu si kecil merasa lebih baik dan menghentikan cegukan dalam waktu singkat. Langkah-langkah sederhana seperti memberi air hangat, mengubah posisi tubuh, atau menciptakan suasana yang tenang bisa menjadi solusi efektif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us