Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Mitos Gunung Lawu: Dari Pasar Setan hingga Jalak Gading Pembawa Berkah

instagram.com/amedayy_02
instagram.com/amedayy_02
Intinya sih...
  • Gunung Lawu memiliki aura mistis dan mitos yang harus dihormati
  • Larangan berbicara aneh, memakai baju hijau, dan jumlah personil genap
  • Bertemu Jalak Gading adalah pertanda baik, hindari kupu-kupu hitam bersayap mata biru
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Gunung Lawu tidak hanya memikat hati pendaki dengan lanskap alamnya yang memesona, tetapi juga tersohor akan aura mistisnya. Terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, gunung itu menyimpan misteri mendalam di ketiga puncak utamanya yang sering dianggap sebagai tanah sakral.

Banyak pendaki, bahkan wisatawan mancanegara, melaporkan pengalaman ganjil saat mendaki Gunung Lawu. Oleh karena itu, siapa pun yang berniat menaklukkan puncaknya wajib memahami berbagai aturan tidak tertulis, baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Konon, melanggar pantangan tersebut dapat mendatangkan nasib buruk karena Lawu diyakini sebagai pusat berkumpulnya makhluk gaib. Sebelum mengepak ransel, simak 6 mitos penting yang wajib kamu ketahui tentang Gunung Lawu berikut ini.

1. Jangan bicara aneh ketika mendaki Gunung Lawu

instagram.com/lawumountain
instagram.com/lawumountain

Konon katanya gunung Lawu seperti memiliki jiwa, seakan-akan hidup. Gunung tiga puncak ini dipercaya bisa mendengar setiap kata yang dilontarkan semua orang disekitarnya, termasuk dari para pendaki.

Makanya ada mitos yang mengatakan kalo kita jangan sampai bicara yang aneh-aneh ketika sedang mendaki Gunung Lawu.

Karena mungkin akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Jaga bicara adalah hal yang penting untuk dilakukan ketika kamu mendaki Gunung Lawu.

2. Larangan mengenakan baju berwarna hijau daun

instagram.com/lawumountain
instagram.com/lawumountain

Jika kamu ingin mendaki Gunung Lawu maka usahakan untuk tidak memakai baju yang warnanya hijau daun. Menurut penduduk sekitar, warna ini cukup keramat di Gunung Lawu.

Memakai baju hijau merupakan sebuah penghinaan bagi penunggu gunung. Dikhawatirkan ketika memakai warna ini, ia mungkin tidak akan kembali pulang. Mitos ini juga seringkali kita dengar saat bepergian ke Pantai Parangtritis.

Sebenarnya tidak ada masalah mau memakai baju warna apapun ketika mendaki ataupun ke pantai yang penting kenyamanan.

Hanya saja, warna hijau cukup kontras dengan warna pepohonan dan air laut. Bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti tersesat ataupun tenggelam, akan kesulitan bagi tim penyelamat untuk menemukanmu.

3. Bertemu dengan Jalak Gading adalah berkah

instagram.com/lawumountain
instagram.com/lawumountain

Jalak Gading adalah salah satu hewan khas yang ada di pegunungan Lawu. Burung satu ini sering dikaitkan dengan mitos yang ada di Gunung Lawu sebagai jelmaan dari penjaga Gunung Lawu.

Konon kabarnya barang siapa yang bertemu jalak gading saat sedang mendaki, maka itu merupakan pertanda baik.

Burung ini kerap dianggap sebagai penunjuk jalan bagi para pendaki yang sedang tersesat. Burung satu ini hanya akan muncul jika si pendaki datang ke gunung dengan niat baik dan tidak merusak. 

4. Usahakan mendaki dengan jumlah genap

instagram.com/lawumountain
instagram.com/lawumountain

Jika kamu berencana untuk mendaki gunung Lawu bersama teman-temanmu, akan lebih baik jika kamu perhatikan juga soal jumlah personil yang akan berangkat. Usahakan jumlahnya selalu genap.

Konon kabarnya, kalau yang mendaki jumlahnya ganjil maka akan terjadi kesialan. Memang terdengar sepert hal yang mustahil tapi kenyataan nya hal tersebut sering terjadi.

Ketika satu rombongan berangkat dengan jumlah ganjil, mereka pasti mengalami hambatan. Entah ada satu orang yang tersesat, terkilir atau lain sebagainya.

5. Kupu-kupu hitam bersayap mata biru

instagram.com/lawumountain
instagram.com/lawumountain

Mitosnya, barangsiapa ketika mendaki Gunung Lawu dan kemudian menemukan salah satu dari kupu-kupu itu artinya dia sangat disambut.

Ketika bertemu dengan kupu-kupu ini, usahakan jangan melempari ataupun menangkapnya. Jika hal tersebut dilakukan maka bersiaplah untuk sesuatu yang sangat buruk. 

6. Mitos pasar setan

instagram.com/lawumountain
instagram.com/lawumountain

Kehadiran pasar setan di Gunung Lawu menjadi pembicaraan hangat dikalangan para pendaki. Banyak para pendaki yang pernah mendengar suara bising seperti berada di pasar, bahkan tidak jarang terdengar orang-orang yang menawarkan dagangan saat melakukan pendakian di Gunung Lawu.

Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, apabila anda mendengar suara bising di atas Gunung Lawu, sebaiknya buanglah salah satu barang yang anda punya, seperti orang yang sedang melakukan transaksi barter dalam jual beli.

Itulah keenam mitos yang santer terdengar di kalangan pendaki Gunung Lawu. Terlepas dari percaya atau tidak, menghormati kearifan lokal dan menghindari larangan tersebut adalah bentuk etika kita sebagai tamu di alam.

Dengan menaati aturan yang sudah pakem, perjalanan mendaki tidak hanya akan terasa lebih aman, tetapi juga menyenangkan tanpa gangguan yang tidak diinginkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
Dhana Kencana
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest Life Jawa Tengah

See More

6 Mitos Gunung Lawu: Dari Pasar Setan hingga Jalak Gading Pembawa Berkah

08 Des 2025, 12:00 WIBLife