Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Bahaya dari Mencabut Bulu Hidung Sembarangan, Awas Infeksi Otak!

ilustrasi mencabut bulu hidung (freepik.com/drobotdean)

Bulu hidung sering dianggap sebagai sesuatu yang mengganggu penampilan, terutama jika terlihat keluar dari lubang hidung. Tak sedikit orang memilih untuk mencabutnya agar terlihat lebih rapi. Namun, tindakan yang terlihat sepele ini ternyata bisa membawa risiko kesehatan yang tidak bisa dianggap enteng. 

Padahal, bulu hidung memiliki fungsi penting dalam sistem pernapasan kita. Ia berperan sebagai filter alami yang menyaring debu, kotoran, dan mikroorganisme berbahaya agar tidak masuk ke dalam tubuh. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bahaya dari mencabut bulu hidung sembarangan dan mempertimbangkan alternatif yang lebih aman. Berikut lima bahayanya yang perlu kamu waspadai yang dilansir dari Healthline.com:

1. Risiko infeksi bakteri

ilustrasi hidung (freepik.com/stockking)

Mencabut bulu hidung membuka pori-pori kecil di dalam rongga hidung, yang kemudian bisa menjadi pintu masuk bagi bakteri. Ketika folikel rambut dicabut, luka mikro yang tercipta dapat terinfeksi oleh bakteri yang ada di sekitar hidung, seperti Staphylococcus aureus. Infeksi ini bisa menyebabkan peradangan dan pembentukan bisul kecil yang menyakitkan.

Infeksi tersebut bisa berkembang menjadi lebih serius jika tidak ditangani dengan baik. Dalam kasus ekstrem, infeksi bisa menyebar ke bagian wajah lainnya, bahkan ke area otak melalui pembuluh darah yang terhubung. Ini karena hidung merupakan bagian dari "segitiga bahaya wajah" yang memiliki hubungan langsung dengan pembuluh darah otak.

2. Munculnya bisul di rongga hidung

ilustrasi hidung (pexels.com/matthias)

Salah satu dampak paling umum dari mencabut bulu hidung adalah terbentuknya bisul atau benjolan bernanah di dalam rongga hidung. Bisul ini sangat mengganggu karena letaknya yang dalam dan sulit dijangkau, serta bisa menimbulkan rasa nyeri, pembengkakan, dan ketidaknyamanan saat bernapas.

Bisul di hidung sering kali membutuhkan penanganan medis jika tidak sembuh dengan sendirinya. Pengobatannya pun bisa melibatkan antibiotik, atau bahkan pembedahan ringan untuk mengeluarkan nanah. Hal ini tentu menambah risiko dan biaya yang sebenarnya bisa dihindari jika kita tidak mencabut bulu hidung sembarangan.

3. Bisa terjadinya infeksi yang menyebar ke otak

ilustrasi infeksi otak (freepik.com/drobotdean)

Seperti disebutkan sebelumnya, area hidung masuk dalam wilayah yang disebut "segitiga bahaya wajah", yakni area yang mencakup hidung, mulut, dan dagu. Di dalam wilayah ini terdapat pembuluh darah yang langsung terhubung ke otak tanpa adanya filter pelindung tambahan. Artinya, infeksi yang terjadi di area ini bisa menyebar langsung ke otak.

Infeksi yang menyebar ke otak bisa menyebabkan kondisi medis serius seperti meningitis, abses otak, atau sinusitis berat. Gejalanya bisa termasuk sakit kepala ekstrem, demam tinggi, dan penurunan kesadaran. Walau kasus ini jarang, namun tetap merupakan risiko nyata yang sebaiknya dihindari dengan cara tidak mencabut bulu hidung secara sembarangan.

 

4. Luka dan pendarahan di dalam hidung

ilustrasi hidung (freepik.com/drobotdean)

Bulu hidung tumbuh di bagian kulit yang sangat sensitif. Ketika dicabut, hal ini bisa menyebabkan luka kecil dan bahkan pendarahan di bagian dalam hidung. Meski terlihat ringan, pendarahan di dalam hidung bisa cukup sulit dihentikan jika terjadi pada orang dengan pembuluh darah sensitif atau gangguan pembekuan darah.

Selain itu, luka yang terbentuk di dalam rongga hidung rentan terkontaminasi oleh kuman dari udara yang kita hirup setiap hari. Luka ini bisa menjadi sarang infeksi jika tidak sembuh dengan benar. Dalam beberapa kasus, luka tersebut dapat menyebabkan pembentukan jaringan parut yang mengganggu sirkulasi udara saat bernapas.

 

5. Menurunya fungsi protektif dari bulu hidung

ilustrasi mencabut bulu hidung (freepik.com/drobotdean)

Bulu hidung berfungsi sebagai pelindung alami pertama dari sistem pernapasan. Ia menyaring debu, serbuk, dan partikel asing agar tidak langsung masuk ke paru-paru. Jika terlalu banyak bulu hidung dicabut, tubuh akan kehilangan lapisan pertahanan awal ini, sehingga lebih mudah terkena alergi, iritasi, dan infeksi saluran pernapasan.

Tanpa perlindungan dari bulu hidung, kamu akan lebih rentan mengalami pilek, sinusitis, dan gejala pernapasan lainnya. Bahkan, partikel berbahaya seperti polusi udara dan spora jamur pun bisa langsung masuk ke paru-paru dan menimbulkan gangguan kesehatan jangka panjang. Oleh sebab itu, penting untuk menjaga keberadaan bulu hidung demi kesehatanmu secara keseluruhan.

Mencabut bulu hidung memang tampak seperti solusi praktis untuk urusan penampilan, tapi bahayanya jauh lebih besar dari yang dibayangkan. Dari infeksi ringan hingga komplikasi berat yang bisa memengaruhi otak, tindakan ini sebaiknya dihindari. Fungsi bulu hidung sebagai pelindung alami tubuh perlu dihargai dan dijaga.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us