Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi perempuan overthinking (pexels.com/Sarah Dietz)

Intinya sih...

  • Pikiran yang terus berputar bisa menghambat produktivitas dan pengambilan keputusan
  • Langkah pertama mengatasi overthinking adalah menyadari kapan mulai terjebak dan memperhatikan pikiran yang muncul
  • Mengalihkan perhatian pada tindakan nyata, melakukan aktivitas fisik atau kreatif, dan memberi batas waktu berpikir dapat membantu mengurangi overthinking

Pikiran yang terus berputar tanpa henti bisa membuat kamu merasa lelah, bahkan sebelum benar-benar bertindak. Overthinking seringnya dimulai dari hal kecil, tetapi bisa berkembang menjadi beban besar yang menghambat produktivitas jika tidak segera diatasi. Padahal banyak hal yang kamu khawatirkan sebenarnya tidak seburuk yang dibayangkan.

Makin lama kamu terjebak dalam overthinking, makin sulit untuk fokus dan mengambil keputusan. Kamu menghabiskan energi untuk memikirkan skenario yang belum tentu terjadi, alih-alih melakukan hal yang lebih bermanfaat. Sehingga penting untuk menemukan cara efektif agar pikiran berlebihan tidak menguasai hari-hari kamu.

1. Menyadari tanda pola pikir yang berlebihan

ilustrasi berpikir berlebihan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Langkah pertama untuk mengatasi overthinking adalah menyadari kapan kamu mulai terjebak dalam pola pikir ini. Seringnya, kamu tidak menyadari bahwa menghabiskan terlalu banyak waktu memikirkan sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu penting. Dengan mengenali tanda-tanda awal, kamu bisa segera menghentikannya sebelum makin mengganggu.

Cobalah perhatikan apakah pikiran yang muncul benar-benar bermanfaat atau hanya sekadar mengulang kekhawatiran yang sama. Jika merasa terlalu banyak berpikir tanpa solusi yang jelas, artinya kamu perlu segera mengambil tindakan nyata. Menyadari bahwa kamu sedang overthinking adalah langkah awal untuk mengambil kendali atas pikiranmu.

2. Fokus pada hal yang bisa dikendalikan

ilustrasi fokus pada hal penting (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Sejatinya, hal yang kerap membuatmu overthinking sebenarnya berada di luar kendali. Kamu cenderung memikirkan skenario terburuk atau mengkhawatirkan pendapat orang lain yang tidak bisa kamu ubah sepenuhnya. Akibatnya, kamu kehilangan fokus pada sesuatu yang benar-benar bisa kamu kendalikan.

Alih-alih terjebak dalam pikiran yang tidak produktif, cobalah tanyakan pada diri sendiri mengenai tindakan apa yang bisa dilakukan saat ini. Mengalihkan perhatian pada tindakan nyata akan membantu mengurangi rasa cemas. Dengan berfokus pada solusi daripada kekhawatiran, kamu bisa lebih produktif dan tenang.

3. Alihkan pikiran dengan aktivitas yang bermakna

ilustrasi membaca buku (pexels.com/Nam Phong Bùi)

Ketika pikiran mulai terlalu sibuk dengan hal-hal sepele, cobalah untuk mengalihkan perhatian dengan melakukan sesuatu yang lebih bermanfaat. Berolahraga, membaca buku, atau bahkan sekadar berjalan-jalan bisa membantu mengurangi kecemasan yang berlebihan. Aktivitas fisik dan kreatif dapat mengalihkan energi kamu ke arah yang lebih positif.

Selain itu, melakukan sesuatu yang kamu nikmati bisa membantu menenangkan pikiran dan mengembalikan fokus. Dengan memberi otak waktu untuk beristirahat, kamu akan lebih mudah melihat permasalahan dengan perspektif yang lebih jernih. Overthinking seringnya akan berkurang ketika kamu sibuk dengan hal yang lebih berarti.

4. Tetapkan batas waktu untuk berpikir

ilustrasi merenungkan keputusan yang pernah diambil (pexels.com/Ron Lach)

Memberi diri sendiri batas waktu untuk berpikir bisa mencegah kamu terjebak dalam overthinking yang tidak ada habisnya. Misalnya, jika sedang memikirkan suatu keputusan, berikan waktu 10 hingga 15 menit untuk mempertimbangkannya. Setelah itu, buat keputusan dan hentikan pola pikiran yang berulang.

Cara tersebut dapat membantu kamu melatih otak untuk tidak terlalu lama memikirkan hal yang sama. Makin sering kamu membatasi waktu berpikir, maka makin mudah bagimu untuk mengendalikan pola pikir yang berlebihan. Dengan begitu, kamu bisa lebih cepat bertindak tanpa terbebani oleh keraguan yang tidak perlu.

5. Latih diri untuk menerima ketidakpastian

ilustrasi refleksi pengalaman hidup (pexels.com/Zen Chung)

Salah satu penyebab utama overthinking adalah keinginan untuk memastikan segala sesuatu berjalan sempurna. Namun dalam kenyataannya, tidak semua hal bisa kamu kendalikan sepenuhnya. Sehingga sikap belajar menerima ketidakpastian akan membantu kamu mengurangi tekanan dan kecemasan yang berlebihan.

Alih-alih mencari jawaban yang pasti untuk setiap situasi, cobalah berlatih untuk lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan. Keyakinan bahwa kamu bisa menghadapi apa pun yang terjadi akan membuat pikiran lebih tenang. Dengan begitu, kamu tidak lagi terjebak dalam pikiran berlebihan dan bisa lebih fokus dalam menjalani hidup.

Mengatasi overthinking bukan berarti mengabaikan setiap kekhawatiran, tetapi belajar mengelola pikiran agar tidak berlebihan. Dengan strategi yang tepat, kamu bisa lebih fokus pada tindakan nyata daripada membiarkan kecemasan menguasai diri. Jangan biarkan hal-hal kecil menghambat langkah kamu menuju tujuan yang lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team