Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

4 Pola Pikir yang Bikin Kamu Lebih Rentan Gagal Move On

Ilustrasi khawatir (Pexels.com/MART PRODUCTION)
Intinya sih...
  • Hidup terus berjalan dan kesempatan bahagia selalu ada, tapi banyak orang terjebak dalam pola pikir yang salah.
  • Bahagia adalah tanggung jawab diri sendiri, bukan tanggung jawab mantan; ubah pola pikir dan buka hati untuk kemungkinan lain.
  • Stop menyalahkan diri sendiri; hubungan putus bisa jadi menyelamatkan kamu, jangan terlalu mengagung-agungkan masa lalu.

Move on bukan soal waktu, tapi soal cara kamu memaknai apa yang sudah terjadi. Banyak orang yang kelihatannya sudah lama putus, tapi hatinya masih terjebak di masa lalu. Padahal, hidup terus jalan dan kesempatan untuk bahagia sebenarnya selalu ada, asal kamu bisa melepas yang memang harus dilepas. Tapi sayangnya, gak semua orang sadar kalau yang bikin mereka susah move on itu bukan karena mantannya luar biasa, tapi karena pola pikirnya sendiri yang justru bikin stuck.

Mungkin kamu ngerasa udah usaha buat move on: hapus chat, unfollow, ngehindar dari tempat yang sering kalian lewati, bahkan ganti gaya dan penampilan. Tapi kok rasanya masih aja berat, ya? Nah, bisa jadi kamu masih terjebak dalam pola pikir yang salah. Yuk, kenali empat pola pikir yang tanpa sadar bikin kamu makin susah move on!

1. "Cuma dia yang bisa bikin aku bahagia"

Ilustrasi galau (Pexels.com/Liza Summer)

Kalau kamu masih mikir cuma satu orang itu yang bisa bikin kamu bahagia, berarti kamu udah ngegantungin kebahagiaanmu ke orang lain. Padahal, bahagia itu tanggung jawab diri sendiri, bukan tanggung jawab mantanmu atau siapa pun. Pola pikir kayak gini bikin kamu jadi gak membuka hati buat kemungkinan lain. 

Kamu jadi ngerasa gak akan pernah nemu orang sebaik dia, padahal belum tentu juga. Di dunia ini ada miliaran orang, masa sih cuma dia yang bisa bikin kamu senyum dan semangat bangun pagi? Coba deh mulai ubah pola pikir kamu, bahagia itu bisa diciptakan, bukan cuma ditungguin dari orang yang udah ninggalin.

2. "Harusnya kita bisa bertahan kalau aku lebih sabar"

Ilustrasi sedang kecewa (Pexels.com/cottonbro studio)

Nah, ini dia pola pikir yang sering banget bikin seseorang nyalahin diri sendiri terus-terusan. Kamu ngerasa kalau aja kamu lebih sabar, lebih pengertian, atau lebih nurut, hubungan kalian gak akan kandas. Padahal kenyataannya, hubungan itu tanggung jawab dua orang. Gak adil kalau semua beban kamu pikul sendiri. Nyesel boleh, tapi jangan sampai terus nyiksa diri sendiri. 

Ingat, kamu juga punya batas, dan kalau hubungan itu bikin kamu terus-terusan berkorban tanpa dihargai, bisa jadi kandasnya hubungan itu justru menyelamatkan kamu. Jadi stop nyalahin diri sendiri, karena kadang hubungan putus itu bukan karena kamu kurang baik, tapi karena kalian memang gak cocok.

3. "Aku gak akan nemuin yang lebih baik dari dia"

Ilustrasi sedang kecewa (Pexels.com/Alex Green)

Sering kali setelah putus, kamu jadi mikir kalau dia tuh yang paling sempurna, paling ngerti kamu, dan gak ada orang lain yang bisa ngertiin kamu kayak dia. Ini nih yang bikin kamu makin susah move on. Kamu lupa, dulu kamu juga pernah gak nyangka bisa jatuh cinta ke dia, kan? Tapi ternyata bisa. Dan hal itu juga bisa terjadi lagi. 

Jangan terlalu mengagung-agungkan masa lalu sampai kamu menutup pintu buat masa depan. Ingat, yang terbaik tentu gak akan pergi. Bisa jadi yang lebih baik lagi masih dalam perjalanan ke kamu. Jadi, jangan tutup kemungkinan hanya karena kamu terlalu fokus sama satu nama.

4. "Dia pasti balik lagi suatu hari nanti"

Ilustrasi sedang galau (pexels.com/ MART PRODUCTION)

Ekspektasi yang satu ini nih yang sering banget bikin kamu menggantung harapan terus-terusan. Kamu ngerasa kalau kalian emang ditakdirkan, nanti juga bakal balik lagi. Tapi kenyataannya, gak semua yang pergi itu bakal balik, dan gak semua yang balik itu patut diterima lagi. 

Pola pikir kayak gini cuma bikin kamu susah membuka hati untuk yang baru. Kamu jadi terus menunggu dan menunggu, padahal dia mungkin udah bahagia dengan orang lain. Lebih parahnya lagi, kamu jadi mengabaikan peluang lain yang bisa jadi lebih sehat dan membahagiakan kamu. Jadi, mending realistis deh, kalau emang dia gak balik, kamu juga tetap harus bisa bahagia.

Move on memang gak mudah, tapi bukan berarti gak mungkin. Kadang yang bikin kamu susah maju bukan karena kenangan yang terlalu indah, tapi karena kamu sendiri yang terus memeluknya erat-erat. Pola pikir yang keliru bisa bikin kamu terjebak dalam masa lalu yang gak lagi sehat buat kamu. Jadi yuk, mulai ubah cara pandang dan beri kesempatan buat diri sendiri untuk tumbuh. Karena kamu layak bahagia, bukan di masa lalu, tapi di masa sekarang dan masa depan yang kamu pilih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us