5 Jenis Kanker yang Berisiko Menyerang Anak-Anak

- Kanker adalah penyebab kematian tertinggi di Indonesia
- Kanker dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia
- Ada lima jenis kanker yang sering menyerang anak-anak, antara lain kanker tulang, leukemia, limfoma, retinoblastoma, dan kanker otak
Kanker adalah salah satu penyebab kematian paling tinggi di Indonesia. Kanker bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia, anak-anak hingga lanjut usia. Kanker merupakan kondisi dimana terdapat pertumbuhan sel-sel yang tidak normal dan tidak terkendali, sel-sel tersebut nantinya akan menyerang tubuh, organ, dan fungsi tubuh.
Penyebab kanker sendiri sangatlah beragam, ada yang dipengaruhi faktor keturunan, gaya hidup yang tidak sehat, infeksi, dan paparan zat karsinogenik. Jenis kanker yang paling banyak dijumpai oleh laki-laki adalah kanker prostat, kanker paru, dan kanker perut. Sedangkan pada perempuan yakni kanker payudara, kanker serviks, kanker tiroid, dan paru-paru. Tidak hanya terjadi pada orang dewasa, kanker juga dapat menyerang anak-anak seperti kanker tulang, leukemia, limfoma, kanker otak, dan retinoblastoma. Berikut ini adalah penjelasan dari ke lima jenis kanker yang sering menyerang anak-anak.
1. Kanker tulang

Kanker tulang atau osteosarcoma adalah jenis kanker yang biasanya menyerang bagian tulang yang besar dengan pertumbuhannya yang cepat seperti lutut, tungkai, tulang betis, dan lengan. Kanker ini paling banyak menyerang anak-anak hingga remaja. Gejala khas yang dirasakan penderita kanker tulang adalah bengkak dan terasa nyeri. Sayangnya, masih banyak orang awam yang kurangnya pemahaman tentang kanker tulang sehingga mereka membawa anaknya ke tukang urut ketika merasakan nyeri pada tulang.
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pada tahun 1995-2007 terdapat 219 kasus osteosarkoma. Dimana puncak terjadinya osteosarkoma adalah di usia 10-20 tahun.
Penting untuk diketahui bahwa jika anak sudah di dapati gejala seperti tulang bengkak, nyeri, terdapat benjolan, dan rasa sakit yang semakin menjadi ketika bergerak segeralah untuk dibawa ke dokter. Gejala kanker tulang tidak dapat disembuhkan hanya dengan diurut atau dipijat, tindakan tersebut justru akan memperparah keadaan karena sel-sel tumor justru akan semakin cepat menyebar.
Faktor penyebab kasus kanker tulang pada anak bermacam-macam diantaranya karena kelainan genetik, seseorang yang pernah menjalani pengobatan radioterapi, adanya penyakit pada tulang. Terdapat dua jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak yaitu osteosarkoma dan sarcoma ewings (kanker yang menyerang jaringan tulang yang belum dewasa pada sumsum tulang).
2. Leukemia

Leukemia atau kanker darah adalah kondisi dimana sumsum tulang menghasilkan sel darah putih dengan jumlah yang banyak, tidak normal, tumbuh cepat tidak terkendali dan menyebar ke tempat lain dalam tubuh penderitanya. Sel-sel ganas tersebut kemudian merusak jaringan tubuh melalui pembuluh darah atau pembuluh getah bening.
Berdasarkan data Rumah Sakit Kanker Dharmis pada tahun 2018 dimana leukemia menempati posisi ke-8 sebagai penyakit terbanyak di Indoneis adengan presentase 4,44%. Presentasi laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan perempuan, pada laki-laki presentasenya mencapai angka 6,18% dan perempuan 3,08% (Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI, 2018).
Selain karena genetik, ada beberapa faktor lain penyebab anak terserang leukemia seperti infeksi virus, pamparan radiasi maupun zat kimia, adanya kondisi medis tertentu seperti down syndrome.
Umumnya anak-anak yang menderita leukemia akan merasakan gejala pusing dan nyeri kepala, penurunan berat badan, nafsu makan berkurang, demam, nyeri sendi dan tulang pada anak, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, kulit pucat, kelelahan, dan mudah memar hingga berdarah.
3. Limfoma

Limfoma adalah kanker darah yang menyerang limfosit, dimana sel darah putih membentuk bagian dari sistem kekebalan tubuh untuk membantu melawan infeksi. Sistem lemfatik kemudian membawa sel darah putih melalui saluran pembuluh getah bening ke seluruh tubuh termasuk sumsum tulang. Limfosit yang tidak normal kemudian menumpuk di kelenjar getah bening manapun sehingga kanker ini juga sering disebut kanker kelenjar getah bening.
Faktor yang mempengaruhi seseorang terkena kanker limfoma adalah gangguan sistem kekebalan tubuh seperti lupus, autoimun, virus, kelainan genetik dan faktor usia, dimana kanker jenis ini lebih banyak menyerang seseorang yang lebih muda.
Sekilas kanker limfoma hampir mirip seperti leukemia. Perbedaanya adalah pada leukemia kanker memengaruhi darah dan sumsum tulang sedangkan limfoma memengaruhi kelenjar getah bening.
4. Kanker otak

Retinoblastoma adalah kanker yang menyerang mata bagian retina dan paling banyak ditemukan kasus pada anak-anak berusia 5 tahun ke bawah. Retinoblastoma bisa dibilang sebagai kanker paling mematikan setelah leukemia. Kanker ini tidak hanya menyebabkan kebutaan saja, tapi beresiko menyebabkan kematian.
Berdasarkan data dari Indonesia Cancer Care Coomunity, kanker retinoblastoma menjadi kanker anak yang menduduki urutan ke dua dengan angka mencapai 20-30%. Gejala yang paling umum ditemukan pada anak adalah adanya manik matanya bewarna putih, yakni adanya bulatan atau bayangan putih pada bagian tengah mata, mata menjadi juling, adanya gangguan penglihatan dan peradangan pada mata.
Faktor yang menyebabkan retinoblastoma pada anak adalah usia dimana lebih banyak ditemukan kasus pada anak-anak, kemudian faktor keturunan yang disebabkan oleh mutasi gen dan diwariskan oleh orang tua.
5. Kanker otak

Otak adalah sistem saraf pusat pada vetrebata dan banyak intervetebrata lainnya. Otak mengatur dan mengoordinasikan sebagian besar, gerak, sifat, dan fungsi tubuh seperti denyut pada jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan dan suhu tubuh. Otak menjadi bagian terpenting dalam tubuh manusia, namun siapa sangka bagian paling penting tersebut bisa terserang penyakit mematikan seperti kanker.
Kanker otak adalah kondisi dimana sel jaringan pada organ otak tumbuh tidak normal, tidak terkendali, sehingga terbentuklah tumor. Sel kanker terebut kemudian akan tumbuh dan terus menyebar hingga sumsum tulang belakang. Otak yang ditumbuhi sel tidak normal tentu akan mengganggu kondisi tubuh.
Sampai saat ini belum diketahui pasti apa yang menjadi penyebab munculnya kanker otak. Namun, ada beberapa kemungkinan mengapa anak bisa mengidap kanker otak seperti adanya paparan radiasi di kepala, obesitas, anggota keluarga memiliki riwayat kanker otak, dan adanya gangguan pada imun tubuh yakni HIV/AIDS.
Jika anak mengalami gejala sakit kepala yang berulang pada pagi atau malam hari, sering mual dan muntah, pandangan kabur, dan penurunan kesadaran segeralah untuk dibawa ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Dokter akan melakukan beberapa tindakan untuk mendiagnosis penyakit tersebut, yakni dapat melalui CT scan, MRI, EEG, dan biopsi.
Demikianlah 5 jenis kanker yang paling banyak dijumpai pada anak-anak, umumnya adalah mereka yang berusia 5-14 tahun. Salah satu faktor penyebab kanker menjadi penyebab kematian tertinggi adalah keterlambatan diagnosis, sehingga stadiumnya sudah tinggi dan sel kanker sudah menyebar ke organ lain. Mulailah cek kesehatan anak sejak dini dengan rutin imunisasi, jauhkan anak-anak dari asap rokok, dan menjaga pola makan yang sehat.