Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Penyakit yang Bisa Datang Kalau Kamu Terlalu Suka Mager, Obesitas!

ilustrasi bersantai (pixabay.com/victorya(

Mager atau malas gerak menjadi kebiasaan yang banyak dilakukan di era modern ini. Kemudahan akses teknologi, pekerjaan yang lebih banyak dilakukan di depan layar, serta gaya hidup yang kurang aktif bisa berdampak buruk pada kesehatan.

Penyakit berikut bisa datang kepadamu apabila kebiasaanmu yang malas bergerak dan gak suka untuk berolahraga. Jika dibiarkan, kebiasaan ini bisa memicu berbagai penyakit serius yang mengancam kualitas hidup. Berikut adalah lima penyakit yang bisa muncul jika kamu terlalu sering mager yang dilansir dari Healthcenter.com:

1. Obesitas

ilustrasi berat badan (pexels.com/koolshooters)

Salah satu dampak paling umum dari kebiasaan malas gerak adalah obesitas. Ketika tubuh jarang bergerak, kalori yang dikonsumsi tidak terbakar dengan baik sehingga menumpuk menjadi lemak. Akibatnya, berat badan meningkat secara signifikan dan dapat memicu berbagai masalah kesehatan lainnya.

Obesitas tidak hanya berpengaruh pada penampilan fisik, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit serius seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung. Oleh karena itu, penting untuk tetap aktif, meskipun hanya dengan berjalan kaki atau melakukan peregangan ringan di rumah.

 

2. Penyakit jantung

ilustrasi penyakit jantung (pexels.com/cottonbro)

Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penurunan fungsi jantung dan pembuluh darah. Ketika tubuh tidak banyak bergerak, aliran darah menjadi kurang lancar, sehingga meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah. Hal ini bisa memicu serangan jantung, stroke, dan penyakit kardiovaskular lainnya.

Selain itu, kebiasaan malas gerak juga berhubungan dengan peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol baik (HDL). Untuk menjaga kesehatan jantung, penting untuk rutin berolahraga, mengatur pola makan, dan menghindari kebiasaan duduk terlalu lama tanpa bergerak.

 

3. Diabetes tipe 2

ilustrasi diabetes (pexels.com/koolshooters)

Mager juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan tubuh kurang efektif dalam mengatur kadar gula darah. Akibatnya, resistensi insulin meningkat dan tubuh sulit mengontrol kadar gula dalam darah, yang berujung pada diabetes.

Pola hidup sedentari, ditambah dengan konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, semakin memperburuk kondisi ini. Cara terbaik untuk mencegah diabetes adalah dengan menjaga pola makan sehat dan rutin bergerak, seperti berjalan kaki atau bersepeda minimal 30 menit sehari.

4. Nyeri sendi otot

ilustrasi nyeri sendi (pexels.com/kindel)

Kurang bergerak bisa menyebabkan otot dan sendi menjadi kaku serta melemah. Tanpa aktivitas fisik yang cukup, tubuh kehilangan fleksibilitasnya, yang dapat mengakibatkan nyeri sendi dan otot. Ini sering terjadi pada orang yang banyak duduk tanpa melakukan peregangan atau gerakan lain dalam waktu lama.

Selain itu, postur tubuh yang buruk akibat terlalu lama duduk juga bisa menyebabkan masalah pada tulang belakang, seperti skoliosis atau nyeri punggung kronis. Untuk mencegahnya, biasakan untuk bangun dan melakukan peregangan setiap beberapa jam jika kamu harus bekerja dalam posisi duduk dalam waktu lama.

 

5. Depresi berat

ilustrasi depresi (pexels.com/pixabay)

Dampak malas gerak tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengurangi produksi hormon endorfin yang berperan dalam meningkatkan mood dan mengurangi stres. Akibatnya, seseorang lebih rentan mengalami depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.

Selain itu, kebiasaan malas gerak sering kali dikaitkan dengan isolasi sosial, yang dapat memperburuk kondisi mental seseorang. Oleh karena itu, penting untuk tetap aktif, baik dengan berolahraga, melakukan aktivitas di luar ruangan, atau berinteraksi dengan orang lain agar kesehatan mental tetap terjaga.

Malas gerak mungkin terasa nyaman, tetapi jika dilakukan secara terus-menerus, dampaknya bisa sangat berbahaya bagi kesehatan. Dengan lebih aktif bergerak, kamu tidak hanya mencegah berbagai penyakit, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us