6 Momen Solidaritas Ino-Shika-Cho di Boruto Bikin Tim 7 Salut!

Secara turun-temurun, Ino-Shika-Cho adalah trio legendaris yang sangat terkenal. Anggota trio ini berasal dari tiga klan besar di desa Konoha, yakni Yamanaka, Nara, dan Akimichi.

Kemampuan unggulan dari setiap klan dipadukan sehingga menghasilkan formasi tangguh. Pada generasi ke-15 ada Inoichi Yamanaka, Shikaku Nara, dan Chouza Akimichi.

Generasi ke-16 terdiri dari Ino Yamanaka, Shikamaru Nara, dan Choji Akimichi. Generasi teranyar, ke-17, adalah Inojin Yamanaka, Shikadai Nara, dan Chocho Akimichi.

Ada pula tradisi penggunaan anting pada trio Ino-Shika-Cho. Anting itu pemberian klan Sarutobi. Umumnya, anggota klan tersebut menjadi guru pendamping bagi Ino-Shika-Cho.

Misalnya, Asuma Sarutobi membimbing Ino-Shika-Cho generasi ke-16. Dia memberikan mereka anting atas capaian karir ninja para anak asuhnya itu.

Anting tersebut lantas diteruskan mereka kepada anak-anaknya, Ino-Shika-Cho generasi ke-17. Anting itu tak hanya sekadar simbolis tapi juga menyimpan makna filosofis.

Generasi ke-17 memperoleh anting lebih awal. Para orangtua mengapresiasi kemampuan mereka yang sudah setara genin walau masih berstatus murid di Akademi Ninja.

Betapa berharganya anting itu pula yang mendasari Ino-Shika-Cho generasi ke-17 gigih merebut kembali anting mereka yang dicuri nukenin (ninja pelarian). Kekompakan dan kekuatan mereka bahkan membuat Tim 7 salut.

Kendati belum resmi menjadi seorang shinobi, tapi Ino-Shika-Cho generasi ke-17 sudah mampu mengaplikasikan jutsu andalan klan mereka. Paduan jutsu itu begitu kompak.

Shikadai Nara, berelemen Yin, menjerat pergerakan lawan melalui versi tingkat lanjut dari Kageshibari no Jutsu (Shadow Bind Technique) yang dulunya dikenal sebagaiKagemane no Jutsu (Shadow Imitation Technique), yakni Shadow Imitation Field Technique.

Melalui Bubun Baika no Jutsu (Partial Multi-Size Technique) yang berelemen Yang, Chocho Akimichi memperbesar ukuran salah satu anggota tubuhnya untuk menyerang lawan. Inojin Yamanaka gesit dengan Choju Giga (Super Beast Imitating Drawing) untuk menekuk lawan. 

Selain jutsu-jutsu yang mengesankan, trio ini kadang kocak dengan strategi yang tak terduga. Misalnya, Inojin sengaja menggambar makanan melalui Choju Giga untuk membakar semangat Chocho yang memang gemar makan.

Selain itu, ada pula formasi susun vertikal. Sembari menahan pergerakan lawan dengan Kageshibari no Jutsu, Shikadai juga menjadi tumpuan badan kedua sahabatnya. Di saat bersamaan, bobot tubuh Chocho kian bertambah ketika menggunakan Baika no Jutsu.

Di balik itu semua, trio ini memang tak hanya tangguh tapi juga sangat kompak. Mereka bahkan telah saling bersahabat sejak balita, bahkan saling inap bergiliran.

Chocho sangat optimis, Shikadai realistis, dan Inojin cenderung pesimis. Walau watak mereka bervariasi namun saling mengisi dan melengkapi.

Tak mengherankan mengapa Tim 7 (Boruto Uzumaki, Sarada Uchiha, Mitsuki) salut pada Tim 10 tersebut. Ino-Shika-Cho punya cara mereka sendiri untuk memperkokoh tim.

Ada banyak tim di serial ninja Naruto hingga Boruto. Masing-masinya tentu punya ciri khas. Apakah kamu penggemar Ino-Shika-Cho? Eh, sudah baca komik Boruto SD belum, nih?