4 Cara Elegan Balas Dendam tanpa Ada Pertikaian
Intinya Sih...
- Merespons konflik dengan tenang dan sopan
- Tersenyum sebagai bentuk kematangan emosional
- Meninggalkan konflik dan memaafkan sebagai tindakan terbaik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebagian orang akan merasa dendam dan marah apabila terlibat dalam konflik dan perdebatan yang sengit. Alhasil, satu sama lain pun saling meluapkan amarah tak berujung dan meninggalkan konflik yang terjadi, sehingga hubungan jadi rusak hanya karena emosi sesaat.
Kalau sudah begitu, rasa penyesalan pun datang terjadi di akhir dan terkadang sulit untuk memperbaiki hubungan kembali. Jika kamu dihadapi situasi konflik yang buruk, coba ambil balas dendam terbaik seperti berikut ini.
1. Diam ketika orang berharap kamu membalas kata buruk
Bukan berarti kamu lemah dan membiarkan harga diri dijatuhkan. Merespons dengan tenang dan sopan adalah cara efektif untuk menghindari konflik. Mengendalikan emosi dan menjaga sikap positif lebih baik daripada membalas dengan kata kasar atau negatif.
Orang yang memaki biasanya sangat berharap kamu bisa membalasnya dengan demikian juga. So, lebih baik kamu mempertahankan rasa hormat dan martabat diri sendiri dengan tidak membalasnya lagi dan mengerjakan hal lain yang lebih penting.
Baca Juga: 5 Alasan Kamu Perlu Menyisihkan Waktu Luang, Raih Kebahagiaan Hidup
2. Lebih baik bersikap tenang dan tersenyum
Tersenyum ketika orang berharap kamu marah besar bisa menjadi bentuk kematangan emosionalmu. Hal ini menunjukkan bahwa kamu dapat mengendalikan emosimu terhadap situasi negatif.
Editor’s picks
Bersikap tenang dan tersenyum juga menunjukkan bahwa kamu tidak terpengaruh oleh provokasi dan bisa meredam situasi negatif yang terjadi serta dapat mencegah konflik lebih lanjut.
3. Tinggalkan konflik dan perdebatan
Kamu bisa ambil langkah baik dengan cara meninggalkan konflik apabila orang masih berharap melanjutkan perdebatan. Meninggalkan perdebatan ketika orang berharap kamu melanjutkannya bisa jadi tanda bahwa memilih untuk menjaga ketenangan dan kesejahteraan mental sendiri daripada terlibat konflik yang berpotensi merusak.
Kamu paham bahwa tidak semua perbedaan pendapat harus diselesaikan lewat perdebatan, dan langkah terbaiknya adalah memberi diri dan orang lain ruang untuk merenung dan menenangkan diri. Solusi ini juga dapat menghindari konflik dan dan menjaga hubungan yang sehat.
4. Maafkan diri dan orang lain
Memaafkan jadi bagian penting dari proses penyembuhan luka hati karena kamu melepaskan rasa sakit, amarah, dan rasa tidak adil yang dirasakan. Luka hati bisa benar-benar terobati dengan menyembuhkan diri dari dalam, bukan dari balas dendam.
Memaafkan membantumu untuk bergerak maju dan fokus pada hal-hal positif dalam hidup. Memaafkan juga membantu kamu merasa lebih damai dan tenang, yang bisa berdampak positif pada kesehatan mental dan fisikmu.
Kamu bisa membalas dendam yang paling terbaik dan itu ampuh membungkam mulut para pelaku yang terus menghasut kamu untuk meningkatkan konflik.
Baca Juga: 5 Cara Melindungi Diri dari Bullying dan Menebarkan Semangat Positif
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.