5 Perbedaan Toxic Vs Red Flag dalam Relationship, Kamu Wajib Tahu

- Toxic relationship merusak kesehatan emosional, mental, dan fisik. Pola perilaku negatif terjadi dalam waktu lama.
- Red flag adalah peringatan awal yang bisa jadi masalah besar jika tidak diatasi. Muncul di awal hubungan atau kencan pertama.
- Dalam toxic relationship, komunikasi sulit, sedangkan red flag masih punya kesempatan untuk diperbaiki.
Siapa sih yang gak tahu istilah toxic dan red flag? Keduanya kayak tanda bahaya yang jadi pengingat kalau hubungan tersebut mulai gak sehat dan berdampak buruk untuk kesehatan mental. Jadi, penting banget waspada dan tahu kapan harus mengakhiri hubungan yang gak sehat.
Meskipun toxic dan red flag sering digunakan untuk menggambarkan masalah dalam hubungan, tapi keduanya punya makna yang beda. Nah, dalam artikel ini, bakal bahas lima perbedaan utama antara toxic dan red flag relationship. Biar kamu lebih paham dan aware dalam menghadapi masalah hubungan.
1. Definisi dan konsep dasar

Toxic relationship itu kayak bencana. Hubungan seperti ini bisa merusak kesejahteraan emosional, mental, fisik kamu atau pasangan. Pola perilaku yang merusak kayak manipulasi, kontrol yang berlebihan, atau kekerasan emosional dan fisik bikin hubungan kayak gini terus berlanjut, meskipun dampak negatifnya sudah jelas terlihat.
Nah, kalau red flag lebih kepada tanda bahaya, sih. Red flag itu peringatan awal yang bisa jadi masalah besar kalau gak cepat diatasi. Artinya hubungan kamu belum toxic sepenuhnya, tapi lebih kayak tanda peringatan yang harus kamu waspadai dan coba atasi.
2. Fase dalam hubungan

Toxic relationship biasanya terjadi setelah waktu yang lama. Pola perilaku negatif dan merusak ini sudah terbentuk dan jadi bagian dari dinamika hubungan yang bikin kamu merasa terjebak dan sulit keluar atau mengakhiri hubungan.
Sementara, red flag sudah muncul di awal-awal hubungan, bahkan di kencan pertama. Jadi, kamu masih punya kesempatan untuk memutuskan apakah mau lanjut atau tidak, tergantung dari cara kamu menanggapi tanda-tanda tersebut.
3. Dampak pada kesejahteraan emosional dan mental

Hubungan toxic sangat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional. Kalau kamu berada dalam hubungan toxic pasti sering merasa rendah diri, cemas, depresi, atau kehilangan identitas pribadi. Pengendalian yang berlebihan dan manipulasi emosional adalah beberapa contoh dari perilaku toxic.
Sementara, red flag biasanya hanya menyebabkan rasa gak nyaman atau curiga di awal hubungan. Red flag dampaknya memang gak sebesar toxic relationship. Tapi, kalau tanda-tanda ini diabaikan bisa berkembang jadi masalah yang lebih besar dan merusak kesejahteraan.
4. Respons terhadap masalah

Dalam hubungan toxic, sudah gak ada komunikasi yang sehat. Saat masalah muncul, pihak yang terlibat gak bisa menyelesaikan dengan cara yang sehat dan pasti terjadi konflik yang sama. Kalau kamu berada dalam hubungan toxic sering merasa tertekan atau gak dihargai.
Nah, kalau red flag muncul, masih ada harapan untuk memperbaiki masalahnya, asal pasangan kamu terbuka untuk ngobrol dan berkomunikasi. Coba deh ngobrol sama pasangan kamu untuk lihat apakah masalahnya bisa diatasi dengan cara yang sehat atau gak?
5. Kemungkinan untuk perubahan

Hubungan yang toxic itu sangat sulit untuk diperbaiki. Meskipun perubahan bisa aja terjadi, tapi ini juga perlu usaha besar dari kedua belah pihak, serta kesediaan untuk mengakui masalah dan memperbaiki diri.
Red flag, masih punya kesempatan lebih besar untuk perubahan. Kalau salah satu pasangan menunjukkan perilaku yang mengkhawatirkan, mereka masih bisa coba memperbaikinya dengan cara yang lebih sehat.
Perbedaan utama antara toxic dan red flag relationship terletak pada tingkat keparahan nya. Toxic itu kayak bencana yang bisa merusak, tapi red flag jadi tanda peringatan yang masih bisa diperbaiki.