Catat! 4 Bulan Terbaik untuk Menikah Menurut Primbon Jawa

- Bulan Jumadilakir (Jumadil Akhir) membawa keberuntungan materi dan kemakmuran dalam rumah tangga.
- Bulan Rejeb (Rajab) membawa keselamatan, banyak anak, hidup rukun, dan garis keturunan baik.
- Bulan Ruwah (Sya’ban) memberikan kedamaian, perlindungan, harmoni, dan hubungan yang langgeng.
Kitab Primbon Jawa merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang sarat akan makna. Di dalamnya, terdapat berbagai ramalan dan panduan hidup yang masih dipercaya hingga kini, termasuk penentuan bulan baik untuk melangsungkan berbagai agenda penting dalam kehidupan, salah satunya pernikahan.
Bagi kamu yang sedang merencanakan pernikahan atau sekadar penasaran dengan tradisi Jawa, Kitab Primbon Betaljemur Adammakna karya Kanjeng Pangeran Harya Cakraningrat memuat penjelasan lengkap mengenai waktu yang dianggap membawa berkah untuk menggelar hajat besar seperti pernikahan. Yuk, simak ulasannya!
1. Bulan Jumadilakir (Jumadil Akhir)

Bulan ini dipercaya membawa keberuntungan besar dalam hal materi. Menurut primbon, pasangan yang menikah di bulan Jumadilakir akan diberikan kemudahan rezeki dan hidup dalam kecukupan. Tidak hanya itu, kehidupan rumah tangga mereka juga diyakini akan dikelilingi oleh kemakmuran dan kesuksesan secara finansial. Cocok banget buat kamu yang ingin memulai kehidupan baru dengan fondasi ekonomi yang kuat.
2. Bulan Rejeb (Rajab)

Bulan Rajab dikenal yang dikenal sebagai salah satu bulan mulia dalam kalender Islam ini juga memiliki keistimewaan dalam kepercayaan Jawa. Menikah di bulan ini diyakini membawa keselamatan, baik bagi kedua mempelai maupun keluarga besar. Selain itu, pasangan yang menikah di bulan Rajab dipercaya akan dikaruniai banyak anak, hidup rukun, dan memiliki garis keturunan yang baik. Nggak heran kalau bulan ini jadi favorit banyak calon pengantin Jawa.
3. Bulan Ruwah (Sya’ban)

Bulan Ruwah dalam penanggalan Jawa atau bulan Sya’ban sering dianggap sebagai waktu untuk menghormati leluhur dan mendoakan arwah mereka. Meski terdengar sakral, justru bulan ini diyakini membawa kedamaian dan perlindungan bagi pasangan yang menikah. Menurut primbon, rumah tangga yang dimulai di bulan Ruwah akan diliputi rasa tenang, harmonis, dan dijauhkan dari konflik besar. Energinya yang adem cocok untuk membangun hubungan yang langgeng.
4. Bulan Besar (Dzulhijjah)

Sebagai bulan penutup dalam kalender Hijriyah, Dzulhijjah atau yang disebut juga sebagai bulan Besar memiliki energi spiritual yang sangat kuat. Dalam kepercayaan Jawa, menikah di bulan ini dipercaya akan membawa kebahagiaan yang utuh, baik secara lahir maupun batin. Pasangan akan hidup dalam cinta yang penuh keberkahan, serta dikelilingi oleh rezeki yang terus mengalir. Nggak hanya kaya secara materi, tapi juga kaya akan rasa syukur dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Jadi, kalau kamu berencana menikah dan ingin mempertimbangkan nilai-nilai tradisi, memilih salah satu dari bulan-bulan ini bisa jadi langkah yang penuh makna, lho. Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, pemilihan bulan yang baik juga bisa menjadi doa untuk kehidupan rumah tangga yang langgeng dan bahagia.