34 Tahun Terbengkalai, Bandara Blora Bakal Difungsikan Akhir 2019

Proyek perbaikan landasan pacu yang dikerjakan tahap awal yakni sepanjang 1,2 kilometer dari sebelumnya yang hanya sepanjang 900 meter. Untuk selanjutnya runway bakal diperpanjang hingga 2,6 kilometer 

"Progresnya tanpa banyak bicara, Insyaallah bandara jadi. Blora akan punya bandara dan kawan-kawan di Bojonegoro, nanti kita pakai bareng-bareng," bebernya. 

Djoko mengungkapkan Bandara Ngloram nantinya menjadi kebanggaan bagi masyarakat Blora. Sebab, bandara yang dibangun sejak era Orde Baru tersebut, bisa digunakan kembali setelah menunggu 34 tahun.

Ia mengingat bahwa Bandara Ngloram sudah ada tahun 1980 tersebut dibangun untuk mendukung proyek pertambangan minyak dan gas (migas) di Blora dan sekitarnya. Dulu pesawat yang pertama kali mendarat yang ditumpangi Presiden Soeharto.

Namun empat tahun setelah itu, bandara tidak lagi beroperasi. selama ini Bandara Ngloram hanya dijadikan lahan kosong dan hanya dimanfaatkan untuk menggembala hewan ternak milik warga.

Hingga akhirnya Pemerintah memutuskan untuk membangun ulang bandara tersebut pada pertengahan 2018 silam. 

"Ini akan jadi kebanggaan warga Blora. Jika kemarin-kemarin hanya untuk mainan anak-anak dan angon ternak, Insyaallah akhir tahun ini ada pesawat yang mendarat," akunya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga yakin pada akhir tahun ini akan melakukan ujicoba pendaratan pesawat yang pertama. 

"Kalau kerjasamanya kompak begini, perekonomiannya terbuka, pariwisatanya terbuka dan masyarakatnya juga akan terbuka. Apalagi bandara ini dari stasiun Kapuan hanya 300 meter. Dekat sekali. Maka transportasi kereta dan bandara terintegrasi," katanya.

Begitu pengerjaan runway selesai, pada Januari 2020 mulai dibangun terminal penumpang sehingga akhir tahun diharapkan bisa beroperasi. 

Dengan demikian akses peningkatan perekonomian masyarakat Blora dan sekitarnya akan terdongkrak.