Penerbangan Internasional di Semarang untuk Kebutuhan Investor Singapura

Semarang, IDN Times - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah menyatakan rute penerbangan internasional di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sebenarnya diperuntukkan untuk para investor asal Singapura. Pasalnya, pelaku usaha Singapura punya aset-aset yang letaknya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal.
Kepala DPMPTSP Jateng Sakina Rosellasari mengatakan di tahun 2024 kemarin negara asal investasi tertinggi adalah Singapura dengan total nilai investasi sebesar Rp8,67 triliun.
"Di samping itu, Singapura memiliki aset di Jawa Tengah yaitu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, sehingga rute penerbangan internasional sangat penting sekali untuk dibuka, guna mencukupi kebutuhan investor PMA khususnya investor Singapura," ungkapnya dalam keterangan yang diterima IDN Times, Senin (12/5/2025).
Oleh sebab itulah, penerbangan internasional diharapkan segera dibuka mengingat investasi penanaman modal asing (PMA) di Jateng cukup besar.
Sakina menuturkan, pelaku usaha menyambut baik dibukanya rute internasional di Bandara Ahmad Yani Semarang karena akan memangkas biaya dan waktu perjalanan menuju Jawa Tengah.
Pihaknya bilang, bila nantinya Bandara Ahmad Yani membuka rute penerbangan Singapura-Semarang, maka Jawa Tengah akan didominasi rute-rute ke negara-negara yang investasinya tinggi. Seperti Tiongkok, Taiwan dan Korea Selatan.
Dilihat dari preferensi kedatangan berdasarkan pengguna transportasi bandara, sebanyak 98 responden dari total 172 responden, memilih turun di Bandara Ahmad Yani Semarang.
Dari 98 responden yang memilih turun di Bandara Ahmad Yani, 78 responden di antaranya berasal dari China. Sisanya antara lain dari Taiwan, Hongkong, Korea dan Indonesia.
Sedangkan survei dari sisi preverensi keberangkatan, dilakukan terhadap 167 responden. Hasilnya 95 responden memilih berangkat dari Bandara Ahmad Yani, 61 responden memilih Bandara Soekarno Hatta, dan sisanya memilih Bandara Adi Soemarmo Solo, Bandara Yogyakarta International Airport, dan lainnya.
Dari 95 responden yang memilih berangkat di Bandara Ahmad Yani, 90 responden diantaranya berasal dari China. Sisanya dari Singapura, Hongkong, Indonesia, Srilanka, Taiwan, Vietnam, Eropa, Australia dan lainnya.
Hal tersebut diketahui dari hasil survei Intensitas Perjalanan Luar Negeri Pelaku Usaha (Survey of Overseas Travel Intensity of Business Actors).
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi berharap keberadaan Bandara Internasional Jendral Ahmad Yani mampu menjadi daya ungkit perekonomian Jateng. "Tingkatkan daya ungkit perekonomian dan tentu mampu menyejahterakan masyarakat Jawa Tengah," tandasnya.