TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pacu Produksi Jagung, Polda Jateng Diversifikasi Lahan 450 Hektare

Kapolda Jateng jalankan perintah Jokowi

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi ketika berada di lokasi penanaman jagung di lahan Perhutani Pringapus Kabupaten Semarang. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Semarang, IDN Times - Satgas Pangan Polda Jawa Tengah sedang meningkatkan produksi jagung dengan melakukan diverifikasi lahan seluas 450 hektare di seluruh wilayahnya. Upaya diversifikasi lahan sesuai arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo saat rapat koordinasi para kepala daerah di Sentul, Bogor, soal ketahanan pangan.

“Diversifikasi lahan dan untuk meningkatkan produksi jagung di Jawa Tengah. Ini sebagai pioner (pelopor) di Jawa Tengah, nantinya akan ada 450 hektar di Jawa Tengah nantinya di lain-lain tempat juga akan dilakukan,” kata Direskrimsus Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dwi Subagio dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (24/1/2023).

Pihaknya berharap kegiatan seperti itu bisa terus terlaksana dengan baik dan berkelanjutan di seluruh Jawa Tengah.

Baca Juga: Gak Ada Perbaikan, EWS Tanah Longsor di Jateng Malah Jadi Sarang Tawon

1. Kapolda Jateng tugaskan Direskrimsus tanam jagung

Proses penanaman jagung yang dilakukan simbolis oleh Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Dandim Kabupaten Semarang. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi mengemukakan pihaknya dalam membentuk satgas pangan tugasnya difokuskan penindakan segala kejahatan yang berhubungan dengan sediaan bahan pokok hingga BBM.

"Tapi hari ini Dirreskrimsus dapat tugas dari saya untuk menanam," tambahnya.

2. Lokasi lahan jagung bisa dimanfaatkan warga lokal

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menanam jagung di Pringapus Kabupaten Semarang. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Ia pun mengungkapkan, kegiatan ini dalam rangka mendukung program ketahanan pangan secara nasional. Pada teknisnya, lahan itu bisa dimanfaatkan untuk tiga bulan ke depan dengan sistem tumpangsari.

"Nanti akan dikelola masyarakat sekitar yang tergabung Pak Tani Mitra Polri (Patroli) berjumlah 40 orang," ujarnya.

Baca Juga: Ganjar Warning Perhutani: Pohon yang Sudah Ditebang, Akarnya Jangan Dicabut

Berita Terkini Lainnya