Rektor Undip Minta Jajarannya Tahan Diri dari Polemik Kematian Dokter ARL
Undip minta civitas akademika jangan berdebat
Intinya Sih...
- Rektor Undip minta jajaran pengajar menahan diri dari polemik kematian dokter PPDS anestesi ARL.
- Pihak luar Undip juga diminta untuk tidak membuat pernyataan yang memperkeruh suasana.
- Suharnomo berharap kepolisian bisa melakukan proses penyidikan dengan tenang dan cermat.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Suharnomo menyarankan kepada jajaran pengajar untuk menahan diri dari polemik kematian dokter PPDS anestesi, ARL. Ia juga meminta seluruh civitas akademika untuk berhenti berpolemik agar tidak memperkeruh suasana.
"Saya minta jajaran civitas akademika berhenti berpolemik dan berdebat tentang peristiwa kematian mahasiswa PPDS Fakultas Kedokteran Undip. Stop sekarang juga. Tidak usah membuat pernyataan-pernyataan dan tidak usah terpancing, kita tunggu sampai ada hasil penyidikan resmi dari kepolisian," tutur Suharnomo, Jumat (6/9/2024).
Baca Juga: Kemendikbud Perlu Turun Tangan Mengungkap Kasus Bullying PPDS di Undip