TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sawah Terendam, Kualitas Beras Jadi Menghitam Pasca Banjir Demak

Bapanas sebut kehilangan produksi beras hingga 200.000 ton

Seorang warga saat menata karung beras di salak satu lapak Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semarang, IDN Times - Sejumlah pedagang Pasar Dargo Semarang mengatakan kualitas beras yang beredar belakangan ini cenderung kurang bagus. Pasalnya banyak lahan persawahan di Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan terendam banjir selama lebih dari dua minggu. 

Baca Juga: Harga Beras di Dargo Semarang Turun Rp500 Per Kilo Pembeli Tetap Teriak

1. Pedagang Dargo ambil beras dari empat wilayah

Tumpukan beras yang dijual di Pasar Peterongan Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Seorang pedagang beras Toko 20 Pasar Dargo Semarang, Agus Wijaya mengatakan meski banjir melanda Demak maupun Grobogan, namun pasokan barangnya tetap lancar. Dirinya sekali mengambil pasokan beras sebanyak 3-5 ton. 

"Saya kalau ambil tergantung kebutuhan. Ya sehari bisa 3-5 ton. Tetap yang saya ambil dari Demak, Kudus, Mranggen sama Grobogan. Karena disana berasnya yang murah-murah," kata Agus kepada IDN Times, Senin (25/3/2024). 

2. Kondisi beras menghitam karena sawahnya kebanjiran

Seorang pedagang Pasar Peterongan Semarang saat menata barang dagangannya di lapak. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Agus bilang kondisi mayoritas sawah yang terendam banjir juga mempengaruhi kualitas beras yang didapat. Menurut Agus, beras yang dijualnya belakangan memiliki warga yang lebih menghitam ketimbang kondisi sebelumnya. 

Beras yang menghitam itu disebabkan banyak padi yang siap panen telah terendam banjir dengan ketinggian yang bervariasi. 

"Pas banjir itu saya ambil berasnya warnanya menghitam. Tapi saya maklumi lha wong di sana memang lagi banjir besar kok. Sawahnya kan jadi terendam semua" akunya. 

3. Harga beras mulai turun

Ilustrasi beras Bulog. Dok. Humas Perum BULOG tahun 2023

Ia pun tak mempermasalahkan dengan kualitas beras yang menghitam akibat banjir. Karena jika kondisi sudah normal, kualitas beras akan kembali membaik. "Ndak apa-apa sih. Nanti juga bagus lagi berasnya," tambahnya. 

Setelah bencana banjir, Agus memastikan harga beras mulai menurun. Hampir semua jenis beras yang ia jual harganya menurun Rp300-Rp500 per karung. Mulai dari beras umbuk, beras C4, beras mentik wangi, beras rojolele maupun sejumlah beras premium. "Kalau beras harganya ndak naik kok. Malah ini turun sedikit. Sudah lumayan kisaran Rp300-Rp500 turunnya," ujar Agus. 

Sedangkan, Nurhayati, seorang pedagang sembako Pasar Peterongan mengatakan harga beras tetap stabil meski sejumlah daerah pemasok mengalami banjir. "Harganya stabil. Normal. Gak ada yang naik," tutur Nur. 

Berita Terkini Lainnya