Keluarga Minta Perjuangan Sipon, Istri Wiji Thukul Tetap Dilanjutkan
Perjuangan diteruskan oleh kedua anaknya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Kepergian istri Wiji Thukul, Dyah Sujirah atau Sipon membawa duka mendalam bagi banyak pihak. Sebab, Sipon menjadi salah satu contoh pencari keadilan di Indonesia selepas masa Orde Baru.
Perjuangan Sipon yang tak pernah menyerah untuk mencari suaminya yang hilang sejak peristiwa 27 Juli 1998 terus dilakukan hingga akhir hayatnya.
Baca Juga: Sipon, Istri Wiji Thukul Meninggal Dunia, Jokowi Kirim Karangan Bunga
1. Bukan hanya sekadar istri, tapi juga aktivis
Adik kandung Wiji Thukul, Wahyu Susilo mengungkapkan, perjuangan Sipon sudah seperempat abad berjuang untuk mencari suaminya. Ia mengaku jika Sipon merupakan wanita teguh yang tak pernah lelah mencari keadilan dan keberadaan Wiji Thukul.
”Hampir seperempat abad ia menanti keadilan pulangnya Thukul, kepastian adanya Thukul dan saya kira sampai akhir hayatnya gak menyerah,” kata Wahyu, saat ditemui di rumah duka di Kampung Kalangan, RT 1 RW 14 Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Solo, Jumat (6/1/2023).
Menurut Wahyu, Sipon bukan hanya sekadar istri sosok aktivis yang hilang karena peristiwa 1998. Namun Sipon sendiri adalah seorang aktivis. ”Kalau di puisi-puisi Thukul ada judul ’Ketika Jenderal Marah-Marah’. Itu Thukul mengakui bahwa analisisnya Mbak Pon mengenai situasi terkini saat itu. Sehingga Thukul harus melarikan diri. Ini memperlihatkan Mbak Pon bukan hanya istri aktivis, tetapi dia itu aktivis sendiri,” urai Wahyu.
Baca Juga: Mbak Sipon Istri Wiji Thukul Tutup Usia, Ini Dia Kisah Hidupnya!