Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sukoharjo, IDN Times - Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) menyebutkan jika kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren Al-Zayadiy, Sanggrahan, Grogol, Sukoharjo diliburkan. Hal tersebut sebagai buntut dari kasus tewasnya santri AKP (13) akibat kekerasan dari seniornya MG (15).
1. Diliburkan selama seminggu
KPAi dan KPPA datangi pondok pesantren Az-Zayadiyy, Sabtu (21/9/2024). (Dok/Istimewa) Plt Asisten Deputi Pelayanan Anak Yang Memerlukan Perlindungan Khusus KPPA, Atwirlany Ritonga mengatakan, jika usai adanya kasus penganiayaan di ponpes tersebut, kegiatan belajar mengajar diliburkan.
"Pihak pesantren juga sudah memutuskan untuk meliburkan sementara proses pendidikan, tapi tetap berjalan secara online kepada ank-anak jadi artinya anak-anak yang berada disini masih mendapatkan hak pendidikan karena selain itu ada anak korban dan anak berkonflik dengan hukum tapi anak-anak seluruhnya di ponpes ini yang perlu diperhatikan," jelasnya saat ditemui di Ponpes Az-Zayadiyy, Sabtu (21/9/2204).
Atwirlany menambahkan, pertimbangan dari ponpes untuk meliburkan para santri untuk melihat situasi tersebut stabil lebih dulu. "Ini tadi mungkin ada pihak pertimbangan dari ponpes untuk meilhat situasi ini stabil dulu," pungkasnya.
Baca Juga: Aksi Kekerasan di Ponpes Gus Karim Sukoharjo, 12 Orang Diperiksa
2. Ada pengumpulan wali santri dari pihak ponpes
KPAi dan KPPA datangi pondok pesantren Az-Zayadiyy, Sabtu (21/9/2024). (Dok/Istimewa) Lebih lanjut, Atwirlany mengatakan, jika pihak ponpes juga telah melakukan pemanggilan kepada para wali santri seluruhnya usai kejadian tersebut.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
"Jadi sudah dilakukan pemanggilan kepada para wali santri seluruhnya oleh pihak sekolah setelah kejadian ini berlangsung sudah dipanggil wali santri," jelasnya.
Dari hasil pertemuan santri tersebut, pihak ponpes dinilai kooperatif untuk mengubah setting ruangan hingga penambahan cctv.
"Mengumpulkan para wali santri lagi sambil karena sudah ada upaya preventif untuk kedepannya oleh pihak pesantren untuk mengubah setting ruangan kemudian memberikan pengawasan melalui cctv dan sebagaimana itu menurut kami upaya yang sudah sangat bagus oleh ponpes untuk menarik kembali para wali santri agar nyaman menitipkan anak-anaknya," jelasnya.