TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Milad Ke 106 Muhammadiyah UMS Gelar Teatrikal, Bakal Ditonton 600 Ribu

Dilangsungkan lewat YouTube maupun Zoom

Latihan teatrikal Milad ke 106 Muhammdiyah di UMS. Dok/Humas UMS

Surakarta, IDN Times - Dalam rangka memeriahkan milad Muhammadiyah, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa tengah mengadakan pagelaran teatrikal dan refleksi milad pada Sabtu, (20/11/2021) di gedung Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS. Milad sendiri akan diikuti 600 ribu peserta baik secara luring dan daring.

Baca Juga: 4 Kampus Muhammadiyah di Jateng Terpaksa Dilebur

1. Teatrikal bertema 'Berkhidmat Sampai Akhir Hayat'

Latihan teatrikal Milad ke 106 Muhammdiyah di UMS. Dok/Humas UMS

Teatrikal Milad dengan tema 'Berkhidmat Sampai Akhir Hayat' dilaksanakan secara blended, daring dan luring. Panitia menargetkan 500 ribu bergabung lewat Youtube dan 100 ribu peserta lewat Zoom Meeting.

Ketua Panitia Milad Muhammadiyah ke 109 Bambang Sukoco menyampaikan persiapan untuk acara pagelaran teatrikal, sudah 90 persen. 

“Tema tersebut memberikan pesan penting, bahwa meskipun keadaan sedang pandemi tetapi harus memberi nilai nilai semangat dan menebar manfaat. Pengisi  pagelaran teatrikal dari tiga pondok Muhammadiyah, yakni Pondok Pesantren Muhammadiyah Trensains Sragen, Pondok Pesantren Muhammadiyah Manafiul Ulum Boyolali dan MBS Klaten,” ungkap Bambang. 

2. Solo jadi tuan rumah Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022

Ilustrasi Logo Muhammadiyah (Website/muhammadiyah.or.id)

Lebih lanjut Bambang mengatakan, perayaan milad kali ini terasa istimewa, karena Solo sebagai tuan rumah muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah yang akan dilaksanakan pada tahun 2022. 

"Refleksi milad yang sudah berumur ke 109 tahun, merefleksikan nilai nilai semangat. Acara teatrikal ini juga merefleksikan nilai-nilai baik dari seberapa panitia muktamar yang gugur mujahid syahid waktu terkena COVID-19," tuturnya.

Bambang berpesan, agar bisa semarakkan Milad Muhammadiyah ke-109 dengan segala ikhtiar yang bisa dilakukan bersama-sama. “Di era pandemi, kita tidak boleh kehilangan semangat dan kehilangan peluang untuk terus beraktivitas menggerakan Persyarikatan Muhammadiyah,” ujarnya. 

Baca Juga: Profil KH Ahmad Dahlan, Sang Pendiri Muhammadiyah

Berita Terkini Lainnya