OJK Catat 30 Persen Masyarakat Indonesia Masih Terima Suap
Lakukan penegakkan integritas.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surakarta, IDN Times - Berdasarkan data dari Global Corruption Barometer Asia menyimpulkan bahwa 30 persen masyarakat Indonesia yang di survei masih memberikan suap pada public service dalam setahun terakhir.
Mayoritas pemberian suap tersebut sebagai bentuk rasa terimakasih. Sisanya, alasan pemberian suap karena benar-benar diminta oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
Baca Juga: OJK Catat Pertumbuhan Kinerja Pinjol saat Lebaran 2023
1. Kebiasaan masyarakat Indonesia cukup memprihatinkan.
Ketua Dewan Audit sekaligus Anggota Dewan Komsioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Sophia Wattimena mengatakan jika hasil survei lainnya dari Trace International, menunjukkan bahwa risiko penyuapan pada bisnis di Indonesia termasuk dalam kategori medium. Hal ini menjadi kondisi yang perlu diperhatikan.
"Ini cukup memprihatinkan. Fokus pada interaksi dunia usaha dengan pemerintah dan penyegaran atau penegakan hukum atas penyuapan," ujarnya dalam diskusi Penegakan Integritas dan Pengelolaan Whistleblowing System di aula OJK Solo, Kamis (8/6/2023).
Baca Juga: Jadwal KRL Solo-Jogja Terbaru Dari Solo Balapan ke Stasiun Tugu