2. Kapal Selam Ming 361 (China)

Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Kapal selam Ming 361 atau The Great Wall merupakan kapal selam diesel-listrik milik Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat, China. Peristiwa terjadi pada 25 April 2003, Ming 361 sedang melakukan latihan di Laut Kuning antara Korea dan Provinsi Shandong.

Namun, saat kapal sedang menjalani latihan, tiba-tiba terjadi kerusakan pada mesin diesel dan merusak oksigen dalam kapal selam. Ini merupakan kecelakaan kapal selam pertama yang dialami China.

Kapal selam yang lumpuh itu mengapung selama sepuluh hari karena dalam misi tanpa kontak. Akhirnya, Ming 361 yang setengah tenggelam ditemukan oleh nelayan China dan kapal itu ditarik dari lokasi kecelakaan ke pangkalannya di Qingdao. Semua awak di kapal selam yang berjumlah 70 orang, mati lemas karena kekurangan oksigen.

3. Kapal Selam K-152 (Rusia)

PIXABAY/Skeeze

K-152 Nerpa merupakan kapal selam serang bertenaga nuklir kelas Akula milik Rusia. Kapal ini mengalami kecelakaan pada 8 November 2008. Pada kejadian kapal sedang melakukan uji coba bawah air di Samudra Pasifik, dan terjadi aktivasi sistem pemadam kebakaran yang tidak disengaja melepaskan gas Freon ke dalam kapal.

Semua orang di kapal mengalami sesak napas dan tidak bisa mengaktifkan alat bantu pernapasan. Kru lainnya tidak menyadari situasinya sampai sirine peringatan berbunyi setelah sejumlah besar gas telah dilepaskan ke kapal selam. Dari 208 orang yang ada di dalam kapal sebanyak 6 awak kapal dan 14 pekerja sipil tewas, sementara 21 orang lainnya luka-luka.

Baca Juga: Fakta KRI Nanggala-402, Kapal Selam yang Hilang Kontak di Bali

4. Kapal Selam Yono (Korea Utara)

Tanjung Perak. ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Kapal selam Yono milik Korea Utara hilang di Laut Jepang pada Maret 2013. Kapal selam itu bukan kapal dengan ukuran besar, melainkan kapal selam kecil alias midget dengan ukuran 70 kaki bertenaga diesel. Dari insiden tersebut 8 orang yang berada di dalam kapal tewas.

5. Kapal Selam Ara San Juan (Argentina)

Dua kapal selam KRI Ardadedali-404 (depan) dan KRI Alugoro-405 (belakang) bersandar di Dermaga Faslabuh Selat Lampa Pangkalan TNI AL Ranai, Natuna, Kepulauan Riau, Selasa (6/4/2021). (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna)

Kapal selam Ara San Juan dari Argentina ini hilang kontak dengan pangkalan Angkatan Laut sejak 15 November 2017 dan baru ditemukan pada tahun 2018. Indikasi dari laporan kru kapal sebelum hilang kontak dari kecelakaan kapal selam itu, yakni ada permasalahan pada baterai. Kemudian, akhirnya memicu ledakan karena masuknya air melalui lubang snorkel di kapal yang menyebabkan terjadinya arus pendek atau korsleting.

Kecelakaan terjadi saat kapal sepanjang 65 meter itu menjalankan misi menuju Mar del Plata. Setahun kemudian perusahaan eksplorasi laut asal AS, Ocean Infinity menemukan puing-puing ARA San Juan di Samudera Atlantik. Dalam kejadian itu 44 kru kapal tewas.

6. Kapal Selam Losharik (Rusia)

Kapal Selam KRI Nanggala-402. (ANTARA FOTO/Suryanto)

Losharik adalah kapal selam nuklir milik Rusia yang dirancang untuk misi sensitif hingga kedalaman 910 meter. Kapal selam tersebut mengalami kecelakaan di Laut Barents pada 1 Juli 2019. Insiden itu terjadi karena asap beracun akibat kebakaran. Dalam kejadian ini sebanyak 14 pelaut tewas di dalam kapal selam Losharik.

7. Kapal selam KRI Nanggala-402 (Indonesia)

Kapal Selam KRI Nanggala-402. (ANTARA FOTO/Eric Ireng)

KRI Nanggala 402 milik TNI AL Republik Indonesia mengalami hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) sekitar pukul 03.00 WITA di Perairan Bali. Setelah dilakukan pencarian selama 72 jam atau tiga hari kemudian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan KRI Nanggala tenggelam.

Indikasi itu disampaikan setelah barang-barang dari kapal berhasil ditemukan. KRI Nanggala-402 tenggelam pada kedalaman 838 meter dengan kondisi terbelah menjadi tiga bagian. Sebanyak 53 pelaut gugur dalam kejadian tersebut.

Baca Juga: Suster Katolik hingga Biarawati Semarang Panjatkan Doa bagi Kru KRI Nanggala 402