Dituding Dikerjakan Asal-Asalan, Jalan Alun-alun Kauman Semarang Remuk

KPTS anggap kegiatan yang muspro

Semarang, IDN Times - Sejumlah pengguna jalan di kawasan Alun-Alun Masjid Agung Kauman Semarang mengeluhkan kondisi jalan yang berlubang dan mengalami kerusakan parah. IDN Times melihat kerusakan badan jalan mulai dari ujung Jalan Kauman sampai kompleks pertokoan di sekitar Masjid Kauman. 

1. Akses jalan Alun-Alun Kauman rusak

Dituding Dikerjakan Asal-Asalan, Jalan Alun-alun Kauman Semarang RemukBadan jalan di akses utama Alun-Alun Kauman Semarang terlihat mengelupas akibat tidak kuat menahan beban kendaraan yang melintasi setiap hari. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Asep Iswara, seorang juru parkir di depan Masjid Kauman Semarang mengaku kerusakan jalan sudah terjadi berulang kali. Namun perbaikan tidak dikerjakan secara serius. 

"Memang sering bermasalah, Mas. Karena sering diperbaiki tapi kalau hujan deras pasti pavingnya rusak. Ini aja bolong-bolong sudah parah. Sebulan lebih gak ada perbaikan," kata pria yang jadi juru parkir di ruko Masjid Kauman sejak 40 tahun terakhir tersebut, Senin (6/2/2023). 

Baca Juga: Booster Jadi Syarat Mudik, Warga Semarang Ikut Vaksinasi di Alun-alun Kauman 

2. Pavingnya ada yang tipis, ada yang tebal

Dituding Dikerjakan Asal-Asalan, Jalan Alun-alun Kauman Semarang RemukAsep seorang juru parkir depan ruko Alun-Alun Kauman Semarang menunjukkan paving yang remuk. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Asep berkata jalan yang rusak di Alun-Alun Masjid Kauman mayoritas terbuat dari batu andesit. Para pekerja proyek yang memperbaiki akses jalan di Kauman hanya sebatas menambal sulam batu andesit yang rusak. 

Ketika diperbaiki, ia kerap melihat pekerja proyek hanya menambah material pasir kemudian memasang batu andesit yang baru. "Kalau saya lihat batu pavingnya yang dipasang tebalnya beda-beda. Ada yang tipis. Ada yang tebal. Sekitar dua minggu saya juga lihat sendiri material pavingnya saat diinjak ban mobil, langsung mencelat kena kaca motor anggota polisi yang sedang jaga," ujar lelaki berusia 64 tahun ini. 

Ia pun belakangan mendapat informasi bahwa Pemkot Semarang akan memperbaiki akses jalan yang rusak di Alun-Alun Masjid Kauman Semarang dengan mengaspal jalan untuk mengganti material batu andesit. "Info terakhirnya mau diaspal. Kan lebih awet diaspal ketimbang dipasangi paving kayak gini. Ya moga-moga segera diperbaiki, Mas," akunya. 

3. Perbaikan jalan di Alun-Alun Kauman terkesan hanya buang anggaran

Dituding Dikerjakan Asal-Asalan, Jalan Alun-alun Kauman Semarang RemukMaterial batu andesit yang remuk dikumpulkan dan ditumpuk di depan Masjid Agung Kauman Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Sedangkan, Theresia Tarigan, Founder Komunitas Pejalan Kaki Semarang (KPKS) menyayangkan proyek pemasangan batu andesit di Alun-Alun Masjid Kauman yang berulang kali rusak. 

Ia menyebut apa yang dilakukan Pemkot Semarang selama ini merupakan kegiatan yang sia-sia alias muspro. Menurutnya, ini jadi bukti kalau proyek penataan jalan di jalur wisata seperti Alun-Alun Kauman hanya menghabiskan alokasi anggaran.

"Dengan kerusakan jalan di situ sangat disesali. Karena tanpa perencanaan yang matang, jadinya proyek yang dikerjakan menjadi sia-sia. Padahal, anggaran yang dipakai dari pajak rakyat," ujar There kepada IDN Times via telepon. 

4. Cara pasang pavingnya salah

Dituding Dikerjakan Asal-Asalan, Jalan Alun-alun Kauman Semarang RemukSuasana Pasar Jajan Semarangan di Alun-Alun Masjid Agung Semarang di kawasan Kauman. (IDN Times/Anggun Puspitoningrum)

Semestinya, katanya dalam membangun akses jalan di tempat wisata, Pemkot bisa memastikan dulu apakah yang digunakan material batu alam, keramik atau paving block. 

"Karena tipisnya sepertinya ini bukan paving block yang kuat dan tebal untuk jalan raya. Jadi ini keramik atau batu alam yang jelas ini bukan untuk jalan raya dari segi kekuatannya," tegasnya. 

There juga menyoroti pemasangan material jalan yang terkesan asal-asalan. Sebab, material yang dipasang tidak memperhatikan situasi aktivitas masyarakat sekitar Masjid Kauman Semarang. 

"Dari cara pasangnya, jika lapisan tanah kemudian atasnya pasir tidak dipadatkan dan rata maka mudah bergelombang. Apalagi jika ada ruang antara screed (campuran air, pasir, semen) dan paving block itu ada rongga maka area tersebut mudah pecah dan lepas dari satuannya," terangnya. 

5. Pemkot diimbau lakukan pemerataan pembangunan di pinggiran

Dituding Dikerjakan Asal-Asalan, Jalan Alun-alun Kauman Semarang RemukIlustrasi Alun-alun Semarang. (IDN TImes/Anggun Puspitoningrum)

Ketimbang boros anggaran, There menyarankan agar Pemkot Semarang melakukan pemerataan pembangunan di wilayah pinggiran. Selain masih membutuhkan sentuhan perbaikan jalan, There berkata wilayah pinggiran juga memerlukan akses jalan yang memadai terutama area trotoar bagi para pejalan kaki.

"Mendingan dilakukan pemerataan pembangunan di pinggiran kota, jangan di pusat kota terus. Di pinggiran kota juga butuh perbaikan fasilitas umum, jalan raya dan trotoar," katanya. 

6. Distaru: Jalan Alun-Alun Kauman akan diaspal

Dituding Dikerjakan Asal-Asalan, Jalan Alun-alun Kauman Semarang Remukilustrasi pengaspalan jalan menggunakan aspal lama (unsplash.com/splashgautam)

Terpisah, Kepala Dinas Tata Ruang (Distaru) Kota Semarang, M Irwansyah saat dikonfirmasi IDN Times, mengaku sudah mengecek ulang kerusakan jalan utama di Alun-Alun Masjid Kauman. Ia menjanjikan perbaikan akan dikerjakan DPU pekan ini. 

"Kemarin Jumat sudah disurvei, Mas. Minggu ini sudah akan proses perbaikan. Rencana material yang ada diangkat nanti diganti aspal. Teknisnya PU yang menangani," tandasnya. 

Baca Juga: Dibangun Arsitek Yahudi, Masjid Kauman Semarang Punya Hiasan Bintang Daud

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya