5 Fakta Sendang Wonodri Semarang, Punya Historis dengan Sunan Kalijaga
Akan dikembangkan sebagai pengolahan air minum
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sendang Wonodri di Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang memiliki nilai historis dan sudah ada jauh sebelum kota ini berdiri. Pemerintah Kota Semarang memiliki wacana untuk mengembangkan tetenger sebagai tempat pengolahan air minum.
Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryati Rahayu mengatakan, Sendang Wonodri ini bisa menjadi potensi untuk dikembangkan sebagai pengolahan air minum.
"Tentunya setelah terlebih dahulu melalui pengkajian secara detail. Jika, setelah dikaji hasilnya memungkinkan, kami dapat mengatur kerja sama dengan pihak ketiga untuk pelaksanaannya. Terlebih sendang tersebut tidak pernah mengalami kekeringan," ungkapnya di sela kegiatan resik-resik sendang, Minggu (20/11/2022). .
Langkah tersebut diambil daripada membuat sumur baru yang dapat mempercepat penurunan tanah. Selain itu, saat ini ada kebijakan pembatasan-pembatasan eksplorasi atau penggalian air tanah. Sehingga, diharapkan sumber mata air yang sudah ada bisa dikelola dan dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Saya melihat sendang ini adalah sumber mata air yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Tapi karena itu kena sedimentasi sehingga keruh dan berbau. Kami mencoba melakukan revitalisasi atau normalisasi supaya bisa dimanfaatkan lagi," tandasnya.
Sejauh ini warga Wonodri terus menjaga Sendang Wonodri dengan secara rutin membersihkan sumber air tersebut. Upaya itu juga sebagai wujud melestarikan budaya. Lalu seperti apa fakta dan sejarah Sendang Wonodri? Berikut 5 faktanya.
1. Persinggahan Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga pernah singgah di Sendang Wonodri saat ia sedang mencari kayu jati untuk tiang Masjid Agung Demak di Goa Kreo.
Ia singgah untuk salat dan mengambil air wudhu di sumber air tersebut. Artinya, keberadaan sendang ini sudah ada jauh sebelum Masjid Agung Demak berdiri.
Baca Juga: Positif COVID-19 di Semarang Meroket, 50 Kasus Baru Per Hari
Baca Juga: KPTS Jelajah Kampung Melayu Semarang, Lihat Rumah Hadramaut China Jawa