TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jelang Pilkada 2024, KPU Lakukan Coklit di Rumah Wali Kota Semarang

Coklit dilaksanakan hingga 24 Juli 2024

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu didampingi sang suami Alwin Basri dan Muhammad Farras Razin Pradana melakukan Coklit di kediamannya. (dok. KPU Semarang)

Semarang, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mulai melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) jelang Pilkada 2024. Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) mendatangi rumah warga salah satunya di kediaman Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. 

1. Cari pemilih yang belum terdaftar

Petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) di Jakarta (dok. Humas KPU DKI Jakarta)

Plt Ketua KPU Kota Semarang, Ahmad Zaini mengatakan, coklit telah dilakukan sejak 24 Juni 2024 dan akan berlangsung hingga 24 Juli 2024. Pihaknya menargetkan, coklit bisa selesai dalam waktu tiga pekan.

"Kami ada laporan mingguan, harapan kami dalam jangka waktu empat pekan itu sudah kita selesaikan di tiga minggu pertama, sehingga minggu terakhir tinggal laporan, perbaikan dan lain-lain," ungkapnya, Selasa (2/7/2024).

Fungsi coklit menjelang Pilkada 2024 ini, yaitu untuk mencari pemilih yang belum terdaftar dan nantinya akan didata dan didaftar. Kemudian, bagi yang sudah terdaftar tetapi meninggal atau pindah, akan masuk dalam TMS (Tidak Memenuhi Syarat).

Baca Juga: Parpol Koalisi Indonesia Maju Matangkan Pemenangan Pilwakot Semarang

2. Ada masyarakat tolak coklit

Zaini menyebut, daftar pemilih tetap (DPT) di ibu kota Jateng sebanyak 1,2 juta pemilih. Hingga saat ini, coklit masih terus berjalan. Hanya saja diakuinya, ada masyarakat yang sempat menolak untuk dilakukan coklit.

"Kami masih monitoring, tapi sudah kami komunikasikan. Alhamdulillah terselesaikan. Alasannya, data pribadinya tidak mau ditempel seperti nama. Tapi, secara umum data pribadi nama, saya rasa tidak apa-apa, di kelurahan pun akan kami tempel. Tapi kalau NIK, NKK itu data pribadi," terangnya.

Sementara, saat coklit di rumah Wali Kota Semarang, perempuan yang akrab disapa Ita tersebut didampingi suaminya Alwin Basri dan sang putra Muhammad Farras Razin Pradana.

Berita Terkini Lainnya