Sempat Diprotes, Ini 6 Fakta Event Festival Makanan Nonhalal di Solo

Surakarta, IDN Times - Festival Kuliner Pecinan yang digelar di Atrium Solo Paragon Mall, mendadak viral lantaran mendapat penolakan dari ormas DSKS (Dewan Syariah Kota Surakarta).
Festival kuliner yang menyajikan makanan non halal tersebut berupa olahan daging babi tersebut mendapat penolakan lantaran dinilai masyarakat khususnya umat Islam merasa resah dengan adanya festival kuliner non halal tersebut yang dianggap terlalu vugar.
Berikut fakta penyelenggaran festival kuliner non halal di Kota Solo.
1. Pelaksanaan festival diundur

Festival Kuliner Pecinan yang digelar di Atrium Solo Paragon Mall, sebetulnya digelar pada mulai Rabu (3/7/2024 hingga Minggu (7/7/2024). Namun pelaksanaan pembukaan kuliner nonhalal tersebut terpaksa diundur karena mendapat penolakan dari DSKS.
Surat tersebut berisi keberatan atas terselenggaranya event kuliner tersebut, yang dinilai menimbulkan keresahan.
2. Mendapat penolakan dari DSKS

DSKS sendiri sampai mengeluarkan imbauan dan pernyataan sikap terhadap penyelenggaran Festival Kuliner Nonhalal di Solo Paragon, pernyataan sikap tersebut dikeluarkan pada tanggal 3 Juli 2024, dan ditandatangai oleh Ketua DSKS Ust Abdurrahim Ba'asyir dan Sekjen DSKS Dr Mulyanto Abdullah Khoir.
Pernyataan sikap tersebut ditujukan kepada umat Islam, Pemkot Solo/Walikota Solo, dan Kapolresta Solo.
3. Isi pernyataan sikap DSKS

Kepada ummat Islam:
- Bahwa Islam telah meletakkan nilai-nilai hukum makanan halal dan hararn.
- Bahwa makanan yang halal adalah Yang toyyib dan jumlahnya jauh lebih beragam dan nikmat.
- Bahwa memakan makanan haram dapat berakibat fatal di sisi Allah SWT. serta dapat menghalangi masuk surga.
- Menghimbau agar umat Islam Soloraya menghindari acara Festival Kuliner Makanan Non Halal di Solo Paragon 3-7 Juli 2024.
- Menyampaikan harapan kepada panitia acara agar selektif kepada pegunjung dan menolak pengunjung muslim.
Kepada Pemkot Solo/Walikota Solo:
- Mengapresiasi kemajuan dan ketertiban yang sudah berjalan selama ini.
- Keberatan atas diijinkannya acara Festival Kuliner Makanan Non Halal di Solo Paragon 3-7 Juli 2024 karena dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
- Menghimbau kepada Pemkot agar selektif terhadap acara-acara yang mengusik nilai-nilai agama.
Kepada Kapolres Surakarta:
- Mengapresiasi upaya ketertiban yang telah diwujudkan selama ini.
- Keberatan atas diijinkannya acara Festival Kuliner Makanan Non Halal di Solo Paragon 3-7 2024 dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
- Menghimbau kepada Kapolres agar lebih sensitif terhadap acara-acara yang mengusik nilai-nilai agama.
4. Acara kembali digelar sehari setelah diundur, tapi ditutup kain hitam

Pelaksanaan acara Festival Kuliner Nonhalal akhirnya kembali digelar pada Kamis (4/7/2024). Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Lifestyle Mall Veronica Lahji memastikan festival yang menyajikan makanan non hakal tersebut sudah kembali dibuka.
"Sudah kita buka. Tapi kita pagar dengan kain hitam agar tidak vulgar. Atasnya juga kita tutup biar tidak kelihatan dari lantai atas," kata Vero .
Ia menjelaskan untuk menjaga situasi agar lebih kondusif di sekeliling stan makanan yang berjumlah 34 stan tersebut dipasang kain hitam. Selain itu, juga ada pengaturan di pintu masuk. Menurutnya, penutupan dengan kain hitam tersebut merupakan persyaratan dari Pemerintah Kota Solo.
"Jadi itu memang beberapa persyaratan kalau memang buka harus ditutup semua pakai kain hitam," katanya.
5. Stand ramai pengunjung

Dengan dibukanya festival kuliner nonhalal ini, menjadi banyak masyarakat non islam yang penasaran dan mengujungi festival tersebut. Vero mengatakan kegiatan Festival Pecinan dengan sajian makanan non halal tersebut berpotensi mendatangkan lebih banyak pengunjung. Bahkan bisa mencapai dua kali lipat dari biasanya.
Pihaknya mencatat untuk saat ini jumlah pengunjung Mal Solo Paragon saat libur sekolah bisa mencapai 20.000/hari. Sedangkan di hari biasa di kisaran 16.000/hari.
"Ini yang datang potensial buyer semua, dari Jakarta, Surabaya, Madiun, Semarang. Bahkan tadi sebelum mal buka ada satu mobil dari Pekalongan, mereka datang khusus karena event ini," ungkapnya.
Ia mengatakan kedatangan para pengunjung dari luar kota juga memberikan dampak positif bagi toko lain. "Multiplier efect yang kami cari, ada efek untuk yang lain. Setelah dari festival makanan, mereka lari ke tenant lain untuk belanja," katanya.
6. Acara dijaga mobil dinas Gibran

Akibat dari adanya penolakan tersebut, ditengah branding Kota Solo sebagai Kota Toleran, Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka pun tergerak.
Pada Sabtu (6/7/2024) mobil dinas Walikota Solo AD 1 A ditinggal di lobby mall Solo Paragon. Mobil dinas tersebut rencananya akan ditinggal selama dua hari kedepan, hingga acara Festival Kuliner nonhalal selesai.
Mobil Dinas selama ini menjadi simbol adanya atensi dari Walikota Solo terhadap salah satu lokasi yang dinilai sedang mendapat konflik.