Krisis Disiplin Perangkat, Pembinaan Desa Klapagading Kulon Gagal?

- Kepala Desa Klapagading Kulon mengeluhkan absennya perangkat desa dalam agenda pembinaan sebagai bentuk pembangkangan terhadap undangan resmi.
- Salah satu perangkat desa, Sodikin, memberikan versi berbeda dan menyatakan bahwa aula rapat tertutup saat ia tiba di kantor desa.
- Sekretaris Kecamatan Wangon menjelaskan bahwa kunjungan ke kantor desa hanya berkaitan dengan persiapan pergantian jabatan sekretaris desa yang akan memasuki masa purna tugas pada Januari 2026.
Banyumas, IDN Times - Upaya disiplin di lingkungan Pemerintah Desa Klapagading Kulon, Kecamatan Wangon, Kabupaten Banyumas kembali menemui jalan buntu. Hal itu karena tidak satu pun perangkat hadir memenuhi undangan kepala desa dan Kecamatan Wangon.
Pembinaan tersebut sedianya digelar pada Senin (22/12/2025) pukul 11.00 WIB di aula rapat desa. Namun hingga satu jam berlalu, tidak terlihat satu pun perangkat desa menghadap. Kepala desa bahkan menyebut sebagian perangkat telah meninggalkan kantor desa lebih dulu tanpa alasan yang jelas.
"Ini bukan pembinaan mendadak, Kami sudah meminta secara lisan dan tertulis agar perangkat melaporkan kinerja mereka dari tahun 2019 sampai 2025. Tapi semuanya diabaikan,” tegas Kepala Desa Klapagading Kulon kepada IDN Times.
1. Pemdes keluarkan SP 1 dan SP 2

Kepala Desa Klapagading Kulon menjelaskan bahwa agenda pembinaan ini merupakan bentuk ruang klarifikasi sekaligus evaluasi terakhir. Sebelumnya, pemerintah desa telah melayangkan Surat Peringatan (SP) 1 dan SP2, namun tetap tidak direspons.
"Undangan resmi lengkap, sembilan perangkat kami undang, faktanya, tidak satu pun datang menghadap, ini jelas bentuk pembangkangan,"ujarnya dengan nada kecewa.
Atas kondisi tersebut, kepala desa memastikan akan melanjutkan proses sesuai aturan yang berlaku. "Dengan situasi seperti ini, saya pastikan akan naik ke SP3, Anda bisa melihat sendiri bagaimana kondisi pemerintahan desa hari ini, katanya pengen baik diajak kordinasi saja mengabaikan,"tandasnya.
2. Klarifikasi perangkat desa, aula tertutup

Sementara itu, salah satu perangkat desa, Sodikin, memberikan versi berbeda. Ia mengaku mengetahui adanya rencana pembinaan, namun hingga pukul 11.00 WIB tidak melihat persiapan kegiatan.
"Undangan memang ada, jam 11 di aula rapat, tapi tadi aula tertutup rapat, Pak," ujar Sodikin saat dihubungi melalui pesan singkat.
Ia juga membenarkan adanya permintaan membawa laporan kerja dari tahun 2019 hingga 2025. Namun, menurutnya, kehadiran pihak kecamatan tidak ditujukan untuk pembinaan perangkat.
"Memang dari kecamatan ada yang datang, tapi langsung menemui Pak Kades di ruangan paling ujung,"tambahnya.
3. Kecamatan Wangon datang hanya fokus soal purna tugas sekdes

Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Wangon, Waluyo, membenarkan bahwa pihak kecamatan hadir ke Kantor Desa Klapagading Kulon pada hari yang sama. Namun ia menegaskan, kedatangannya bukan dalam rangka pembinaan perangkat desa.
"Saya memang datang ke kantor desa bersama Kasi Pemerintahan, namun hanya sebatas menanyakan kesiapan adanya rencana rotasi pengganti sekretaris desa," kata Waluyo.
Ia menjelaskan, kunjungan tersebut lebih difokuskan pada persiapan pergantian jabatan sekretaris desa yang akan memasuki masa purna tugas pada Januari 2026. "Jadi kami hanya mengecek kesiapan perangkat, khususnya terkait pergantian Sekdes yang sebentar lagi pensiun,"jelasnya.
4. Polemik disiplin perangkat desa terhadap atasannya

Mangkirnya sembilan perangkat desa dari agenda pembinaan ini memunculkan sorotan tajam terhadap profesionalitas dan komitmen aparatur desa sebagai pelayan masyarakat.
Pemerintah desa menegaskan akan bertindak tegas sesuai ketentuan demi menjaga wibawa pemerintahan desa dan memastikan pelayanan publik tetap berjalan.


















