TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ketua IDI Jateng: Sebatas Skrining, Rapid Test Masih Bisa Digunakan 

Tes rapid untuk hasil cepat

IDN Times/Debbie Sutrisno

Semarang, IDN Times - Pemeriksaan untuk mendeteksi virus corona secara massal masih dilakukan daerah termasuk Kota Semarang. Alat uji baik rapid maupun swab masih digunakan.

Baca Juga: Sudah 2,3 persen Warga Semarang Dites Corona, Kombinasi Rapid dan Swab

1. Tes massal digunakan untuk mengetahui yang terinfeksi COVID-19

Sejumlah warga mengikuti rapid test yang digelar BIN di Balai Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah, Doktor Djoko Handojo SpB (K) Onk FICS mengatakan, upaya pemerintah melakukan tes massal adalah untuk mengetahui mana yang terinfeksi COVID-19 dan mana yang tidak. Sehingga, yang penting dan perlu dicapai adalah memutus mata rantai penyebaran virus corona.

'’Jadi, kedua alat uji COVID-19 baik rapid dan swab masih dapat digunakan. Melalui hasil tes itu nanti akan membantu pemerintah untuk melakukan pembatasan-pembatasan. Kemudian yang positif COVID-19 OTG bisa langsung isolasi diri, sedangkan yang ada gejala bisa dirawat di rumah sakit,’’ ungkapnya saat dihubungi, Sabtu (27/6).

2. Hasil tes rapid hanya sebatas perkiraan

Ilustrasi hasil rapid test negatif (IDN Times/Panji Galih)

Untuk diketahui, alat yang digunakan seperti swab dan diuji dengan polymerase chain reaction (PCR) itu untuk mengetahui virus dan antigen ada atau tidak. Sedangkan, rapid test digunakan untuk mengetahui zat antibodi atau zat yang bisa melawan antivirus. ‘’Namun, rapid test tidak bisa mengatakan kalau hasilnya positif virusnya juga positif, karena yang baru diketahui antibodinya saja. Sehingga, hasil rapid test ini masih perkiraan-perkiraan,’’ tuturnya.

Djoko menjelaskan, rapid test lebih pantas dimanfaatkan untuk skrining. Sehingga, kalau ada orang dites rapid hasilnya reaktif, maka bisa dilanjut swab PCR. ‘’Maka untuk penggunaan mana yang lebih diperlukan, kalau skrining saja ya pakai rapid, kalau mau diagnosa ya pakai swab. Sesuai kebutuhan saja,’’ kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang itu.

Baca Juga: Ini Hasil Rapid Test Peziarah di TPU Bergota Semarang saat Lebaran

Berita Terkini Lainnya