TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Luffiah, Turut Selamatkan Gardu Induk saat Banjir Terjang Kudus

Srikandi PLN bantu pemulihan listrik pelanggan saat banjir

Srikandi PLN bekerja sebagai Junior Teknisi Pemeliharaan Gardu Induk di PLN Unit Layanan Transmisi (UIT) dan Gardu Induk Kudus Unit Pelaksana Transmisi Semarang, Luffiah Oprisa turut dalam penanganan banjir di wilayah Kudus dan Demak. (dok. PLN)

Intinya Sih...

  • Perempuan PLN turut membantu pemulihan listrik saat banjir di Kudus dan Demak
  • Luffi, junior teknisi pemeliharaan gardu induk, terjun langsung dalam penanganan banjir untuk memastikan peralatan listrik tetap aman
  • Berkat perjuangan Luffi dan tim recovery selama 6 hari, seluruh peralatan tegangan tinggi di fasilitas PLN tetap beroperasi normal

Kudus, IDN Times - Peringatan Hari Kartini bermakna dan menginspirasi para perempuan dalam menjalani hidup dan profesi di bidangnya. Tak terkecuali mereka yang bekerja di medan yang berbahaya dan berisiko seperti Luffiah Oprisa.

1. Terjun di tengah banjir untuk pastikan peralatan listrik aman

Kondisi Gardu Induk Kudus saat diterjang banjir bulan Maret 2024 lalu. (dok. PLN)

Perempuan yang akrab disapa Luffi ini bekerja sebagai Junior Teknisi Pemeliharaan Gardu Induk di PLN Unit Layanan Transmisi (UIT) dan Gardu Induk Kudus Unit Pelaksana Transmisi Semarang. Selama bekerja di profesi tersebut banyak pengalaman yang tak terlupakan. Apalagi saat banjir mengepung wilayah Kabupaten Kudus dan Demak pada Maret lalu.

PLN Unit induk Transmisi Jawa Bagian Tengah melalui UPT Semarang dan ULTG Kudus bergerak cepat lakukan penanganan banjir agar peralatan listrik di Gardu Induk (GI) 150 kV Kudus dapat beroperasi normal dan tetap aman.

Kolaborasi seluruh pegawai, mitra kerja dan stakeholder agar pasokan listrik terjaga dan suplai listrik ke pelanggan tetap lancar itu tak lepas dari peran Srikandi PLN seperti Luffi. Sebab, perempuan berusia 25 tahun itu turut terjun di tengah banjir untuk memastikan peralatan listrik pada GI Kudus tetap aman.

Saat kejadian bencana banjir, Luffi mengikuti rangkaian kegiatan penanganan mulai antisipasi agar air tidak masuk ke ruang kontrol dan ruang panel, melakukan pengecekan peralatan hingga menyalakan kembali material transmisi utama (MTU) yang terdampak banjir. Sebagai satu-satunya perempuan yang telah bekerja selama tiga tahun di bagian pemeliharaan Gardu Induk, ia tidak gentar dan senang membantu.

Baca Juga: Ada 56 Lokasi SPKLU Charge Mobil Listrik di Jalur Mudik Jateng-DIY

2. Luffi bantu buat tanggul sementara saat pagar GI roboh

Srikandi PLN bekerja sebagai Junior Teknisi Pemeliharaan Gardu Induk di PLN Unit Layanan Transmisi (UIT) dan Gardu Induk Kudus Unit Pelaksana Transmisi Semarang, Luffiah Oprisa turut dalam penanganan banjir di wilayah Kudus dan Demak. (dok. PLN)

“Banjir waktu itu menyebabkan sebagian pagar GI roboh, sehingga membuat debit air sangat deras. Saya dan teman-teman tim recovery lainnya segera melakukan evakuasi serta pengamanan peralatan dengan secepat mungkin. Pompa-pompa air segera kami operasikan untuk menguras air yang mulai masuk dengan cepat di ruang panel,” tuturnya.

Setelah ruang panel berhasil diamankan, Luffi beserta tim recovery kemudian membuat tanggul sementara untuk menahan debit air guna mengamankan peralatan trafo maupun trafo mobile yang masih beroperasi. Meskipun satu-satunya perempuan di bagian pemeliharaan Gardu Induk, Luffi tidak segan membantu rekan lainnya yang didominasi para laki-laki.

“Meski saya satu-satunya perempuan di bagian ini, tapi itu tidak menghalangi semangat saya untuk terus belajar dan bekerjasama. Kesempatan untuk dapat berkontribusi langsung dalam penanganan banjir di Kudus yang lalu menjadi pengalaman begitu berharga untuk saya. Kami bersama-sama serta bahu membahu untuk fokus pada satu tujuan, yaitu mengamankan Gardu Induk agar listrik dapat beroperasi tanpa gangguan,” terangnya.

Berkat perjuangan Luffi dan seluruh tim recovery banjir GI Kudus selama enam hari berturut-turut, seluruh peralatan tegangan tinggi di fasilitas PLN itu tetap aman dan beroperasi dengan normal. Meskipun, saat itu kondisi banjir belum surut sepenuhnya.

Berita Terkini Lainnya