TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kisah Muda-mudi Semarang Cari Jodoh Via Online, Dari Benjut ke Lanjut

Awas, ketahuan belangnya, nih

Ilustrasi ngedate (pexels.com/Taryn Elliott)

Semarang, IDN Times - Ikhtiar mencari jodoh melalui jasa perantara sudah ada sejak zaman dulu. Sebagian dari mereka yang berstatus lajang berupaya mencari belahan jiwa lewat perusahaan biro jodoh dan surat kabar. Hal itu juga masih terjadi di era serba teknologi saat ini secara daring atau online

Baca Juga: 8 Ide Kegiatan Valentine untuk Kaum LDR, Kencan Virtual!

1. Riana menemukan jodohnya melalui aplikasi kencan online Skuot

pexels.com/Bharat Kumar

Tentu banyak cerita manis hingga pahit yang dialami mereka saat berselancar untuk menemukan tambatan hati melalui online. Seperti yang dialami Riana Rini (30), yang bertemu dengan jodohnya Arief Mardiyansah (30 tahun) melalui aplikasi dating Skuot. Mereka kini sudah resmi membina rumah tangga. 

Kisah itu dimulai sekitar tahun 2015, Riana mengunduh Skuot untuk iseng-iseng mencari teman. Diakuinya, dalam perjalanan mencari teman lawan jenis itu Arief bukan yang pertama untuk dijajaki. Sebelumnya, Riana juga berteman dengan laki-laki lain di aplikasi tersebut, tapi kandas di tengah jalan. 

‘’Dari aplikasi itu saya berjumpa dengan aneka macam laki-laki. Namun, itu hanya sebatas penjajakan. Mereka datang dan pergi, hingga akhirnya ketemu dengan Arief,’’ tutur perempuan asli Semarang itu. 

2. Kenal sebulan di aplikasi online langsung jadian

pixabay.com

Setelah kenalan di aplikasi kencan online selama sebulan, Riana dan Arief memutuskan untuk kopi darat. Kebetulan Arief juga berdomisili di Kota Semarang. 

'’Waktu pertama kali ketemu, Arief datang ke rumah. Dia langsung kenalan dengan orangtua saya dan bilang mau mengenal saya lebih jauh. Haaa...serius banget yaa,’’ ungkap perempuan yang bekerja di sebuah perusahaan swasta itu. 

Mereka berdua pun akhirnya memutuskan pacaran. Setelah hubungan berjalan selama tiga tahun, Riana dan Arief memutuskan menikah di tahun 2018. Kini keduanya kerap tertawa jika ada yang membicarakan soal usaha mencari jodoh via aplikasi online. Mereka tersipu mengingat kisah manis yang dijalani bersama.

3. Dwi Tyas mengalami jatuh bangun saat berkencan secara online

Ilustrasi kencan buta/ thedailyjapan.com

Pencarian jodoh di zaman digital melalui aplikasi kencan online juga dijalani Dwi Tyas (34). Perjalanan menemukan cinta sejati dengan jatuh bangun, kecewa dan patah hati dialaminya saat menjalin asmara melalui jejaring internet.

Pengalaman itu tidak lantas membuat Tyas jera bahkan tambah bersemangat untuk menemukan pujaan hati.

‘’Sudah berapa kali ya, aku sampai lupa, hahaha. Pastinya, yang sampai jadian itu ada tiga kali, tapi itu juga kandas,’’ katanya.

Berakhirnya hubungan Tyas dengan lelaki yang ditemui di aplikasi kencan online Tinder karena ketidakcocokan.

‘’Setelah jalan ternyata baru ketahuan belangnya. Ada yang masih punya istri, ada juga yang model lelaki nggak modal alias cuma mau numpang hidup. Ya sudah, kalau sudah ketahuan begitu lebih baik nggak pakai lama, langsung putus,’’ ujar karyawan di sebuah perusahaan swasta di Semarang itu.

Baca Juga: Ini Dampak Aplikasi Kencan Online pada Kesehatan Mental

Berita Terkini Lainnya