TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Lantik Wali Kota Semarang, Ganjar Ungkap Ada 9 Kepala Daerah Perempuan

Sebut 7 kepala daerah diusung oleh PDI Perjuangan

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi usulan para buruh terkait penetapan UMP 2023. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Semarang, IDN Times - Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo resmi melantik Hevearita Gunaryanti Rahayu sebagai Wali Kota Semarang untuk sisa jabatan hingga tahun 2026 di Gedung Gradika Bakti Praja, Senin (30/1/2023). Atas pelantikan tersebut kini Jateng memiliki sembilan kepala daerah perempuan. 

Baca Juga: Profil Hevearita Gunaryanti Rahayu, Perempuan Pertama Yang Jadi Wali Kota Semarang

1. Jateng provinsi dengan kepala daerah perempuan terbanyak

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu hadir dalam tradisi resik-resik Sendang Wonodri, Mingg (20/11/2022) (dok. Humas Pemkot Semarang)

Pelantikan wali kota perempuan pertama di Kota Semarang itu dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia ke-5, Megawati Soekarno Putri. Selain itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, serta jajaran pengurus PDI Perjuangan.

Dalam sambutan, Ganjar mengungkapkan, Jateng merupakan provinsi dengan kepala daerah perempuan terbanyak. Adapun, tujuh di antara kepala daerah tersebut merupakan kader PDI Perjuangan.

‘’Mbak Ita ini (red: panggilan akrab Hevearita G Rahayu) merupakan wali kota perempuan pertama di Kota Semarang. Akhirnya pecah telur juga ya mbak. Maka, maaf kepada partai lain, ini artinya PDI Perjuangan menjadi partai yang melahirkan kepala daerah perempuan terbanyak,’’ ungkapnya.

2. Manifestasi spirit marhaenisme

Plt Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti mengikuti gladi bersih pelantikan Wali Kota Semarang di Gedung Gradika Bakti Praja, Minggu (29/1/2023). (dok. Humas Pemkot Semarang)

Ganjar menyebutka, tujuh kepala daerah perempuan yang merupakan kader PDIP antara lain, Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi, Bupati Klaten, Sri Mulyani, Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, Bupati Demak, Eisti’anah. Kemudian, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dan terakhir Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu.

Lebih lanjut Ganjar menyampaikan, secara nasional, ada 43 kepala daerah perempuan di Indonesia dan 14 di antaranya kader PDIP. Adapun, jika jumlah tersebut ditambah dengan wakil kepala daerah maka ada 25 pemimpin daerah perempuan di Indonesia.

‘’Ini manifestasi spirit dari pengkaderan dan saya kira semua membaca buku Sarinah di era modern. Ini nilai kejuangan kita dan spirit marhaenisme yang pernah ada. Sebab, perempuan menurut Bung Karno adalah induknya kultur, dialah pembangun kultur pertama, dia (perempuan) dan bukan laki laki. Dia pembentuk pembangun peradaban manusia yang pertama,’’ terangnya.

3. Pemimpin perempuan lebih berani dan progresif

Ilustrasi perempuan muda (IDN Times/Arief Rahmat)

Kemudian, kepemimpinan perempuan ini mengingatkan Gubernur Jateng pada sosok Kunti dalam epos Mahabarata.

‘’Kunti digambarkan sebagai sosok tidak nrimo ing pandum, tapi sebagai sosok wani nggetih, berjuang untuk rakyat sekaligus guru yang membangun kultur serta peradaban bagi anaknya. Kehebatan Kunti ini menitis pada pemimpin perempuan yang berkumpul saat ini,’’ tuturnya.

Menurut Ganjar, pemimpin perempuan ini bukan saja sebagai pesaing serius dalam prestasi, tapi justru lebih berani dan progresif dibandingkan kepala daerah laki-laki.

Baca Juga: Mbak Ita Dilantik Jadi Wali Kota Semarang, Ganjar: Manifes Marhaenisme dan Sarinah

https://www.youtube.com/embed/DdhlXCEP_9U
Berita Terkini Lainnya